1. Pengertian
Identitas
Identitas
berasal dari bahasa inggris identity yang memiliki pengertian harfiah ciri-ciri
, tanda-tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang
menbedakan dengan yang lain.
Identitas
bearti ciri-ciri , sifat- sifat khas yang melekat pada suatu hal sehingga
menunjukkan suatu keunikan serta menbedakannya dengan hal-hal lain.
Nasional
berasal dari kata nasion yang memiliki arti bangsa, menunjukkan kesatuan
komunitas sosio kultural tertentu yang memiliki semangat, cita-cita,
tujuan serta ideologi bersama.
Istilah “Identitas Nasional” secara terminologis merupakan suatu ciri yang
dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis menbedakan bangsa tersebut
dengan bangsa lain.
Beberapa
pendapat ahli mendefinisikan pengertian
Identitas Nasional :
·
Menurut Kaelan dan Zubaidi adalah
setiap bangsa bangsa di dunia ini maka setiap bangsa di dunia ini akan memiliki
identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan , sifat ,ciri-ciri serta
karakter dari bangsa tersebut.
·
Menurut Erwin adalah sifat khas yang
melekat pada suatu bangsa atau yang lebih dikenal sebagai kebribadian suatu
bangsa .
Dengan demikian
Identitas Nasional adalah sebuah kesatuan yang terikat dengan wilayah dan
selalu memiliki wilayah , kesamaan sejarah
,sistem hukum/perundang undangan , hak dan kewajiban serta pembagian
kerja berdasarkan profesi dimana semua hal itu merupakan ciri khas yang melekat
pada bangsa itu sendiri atau ciri-ciri atau sifat khas bangsa indonesia yang
menbedakan dengan bangsa-bangsa lain didunia
2. Unsur-unsur
Identitas nasional
Unsur-unsur pembentuk Identitas Nasional
1. Suku
bangsa
Golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak lahir ).
yang saama coraknya dengan umur dan jenis kelamin . di Indonesia terdapat
banyak sekali suku bangsa atau kelompok Etnis lebih kurang 300 dialeg bangsa .
2. Agama
Bangsa indonesia dikenal sebagai bangsa agamis . agama-agama yang tumbuh
dan berkembang dinusantara adalah agama islam , kristen , katolik , hindu ,
budha dan kong hu chu . agama kong hu chu pada masa orde baru tidak diakui
sebagai agama resmi negara , mulai sejak pemerintah presiden Abdulrahman Wahid
. istilah agama resmi dihapuskan.
3. Kebudayaan
Adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya
perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan secara kolektif digunakan oleh
pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi
dan digunakan sebagai rujukan dan pedoman untuk bertindak ( dalam bentuk
kecelakaan dan benda-benda kebudayaan ) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
4. Bahasa
Bahasa merupakan unsur pendukung Identitas Nasional yang lain. Bahasa
dipahami sebagai sistem perlambang yang secara arbiter dibentuk atas
unsur-unsur ucapan manusia dan yang digunakan sebagai sarana berinteraksi antar
manusia .
3. Faktor-faktor pembentuk identitas
nasional
Ada 2 faktor
yang mendukung kelahiran identitas
nasional bangsa indonesia :
1. Faktor objektif
yang meliputi faktor geografis-ekologis dan demografis
· Faktor
Geografis adalah tempat di mana kita tinggal
· Faktor Ekologis
adalah lingkungan sosial
· Faktor
Demografis adalah lingkungan kependudukan
2. Faktor
subjektif menurut suryo ada 4 faktor
yaitu :
· Historis adalah
sejarah
· Sosial adalah
strategi sosial yang ada pada suatu bangsa
· Politik adalah
sedikit / tidaknya kekuatan politik yang ada pada suatu bangsa
· Kebudayaan
adalah semakin beragam budaya yang ada maka identitas nasionalnya semakin unik
.
Rober De Vantos
( dalam Erwin,2010) kemunculan identitas nasional sebagai hasil interaksi
historis antara 4 faktor penting yaitu faktor primer , faktor pendukung ,
faktor penarik dan faktor reaktif yang dirumuskan sebagai berikut : faktor
primer mencakup etnisitas, teriotiral, bangsa dan agama,faktor pendorong yaitu komunikasi,
teknologi, militer dan pembangunan, faktor
penarik mencakup : bahasa dan pendidikan sedangkan faktor reaktif
meliputi penindasan, domonasi dan kolektivitas rakyatnya.
Ada 5 faktor penbentuk identitas
nasional menurut Erwin
1. Primordial adalah ikatan kekerabatan,
kesamaan suku bangsa, daerah asal, bahasa dan adat istiadat
2. Sakral yaitu kesamaan agama dan
idiologi
3. Bhineka tunggal ika
4.
Perkembangan ekonomi
5. Kelembagaan misalnya birokrasi –birikrasi
di lingkungan pemerintah
B.
Sejarah Kelahiran Faham Nasionalisme
Sejarah nasionalisme ini pertama kali berkembang pertama
kali di eropa pada abad ke 18 dan lahirnya faham ini diikuti dengan
terbentuknya negara kebangsaan . pada mulanya terbentuknya negara kebangsaan
dilatarbelakangi oleh faktor-faktor objektif , seperti persamaan keturunan ,
adat istiadat , tradisi dan agama . akan tetapi , kebangsaan yang dibentuk atas
dasar nasionalisme lebih menekankan kemauan untuk hidup bersama dalam negara
kebangsaan.
1. Lahirnya
nasionalime Eropa
Nasionalisme eropa lahir dalam masa
peralihan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri . timbulnya
nasionalisme di erofa karena pengaruh revolusi industri revolusi prancis .
Dengan demikian Nasionalisme erofa pada
waktu itu melahirkan kolonialisme , yaitu nafsu untuk mencari tanah jajahan
sebanyak munkin . bertitik tolak dri inilah , akhirnya negara-negara Erofa
menjelma menjadi negara imperilis yang saling berlomba untuk mencari dan
mendapat tanah jajahan di luar wilayahnya dengan sasaran Asia dan Afrika .
2. Lahirnya
Nasionalime di Asia dan Afrika
Nasionalisme di Asia dan Afrika
merupakan gerakan yang menentang imperialisme dan kolonialisme bangsa-bangsa
barat, maksud dari nasionalisme Asia dan Afrika adalah aliran yang mencerminkan
kebangkitan bangsa-bangsa Asia dan Afrika sebagai reaksi terhadap imperialisme
dan kolonialisme bangsa-bangsa barat.
Faktor-faktor yang mendorong timbulnya
nasionalisme di Asia dan Afrika adalah
a. Penjajahan
bangsa-bangsa barat yang menimbulkan penderitaan dan kesensaraan
b. Kenangan
kejayaan masa lampau sebagai negara yang jaya, seperti Indonesia pada masa
kejayaan Sriwijaya dan Majapahit.
c.
Munculnya kaum intelektual yang menjadin pengerakan nasional.
d.
Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 yang
mendorong bangsa-bangsa di Asia dan Afrika bangkit melawan penjajahan
bangsa-bangsa Barat.
Nasionalime bangsa-bangsa di Asia dan
Afrika memiliki tiga aspek dan tiga tujuan
yaitu:
1.
Aspek politik , bertujuan untuk mengusir penjajahan asing untuk mendapatkan
kemerdekaan .
2. Aspek
sosial – ekonomi , berusaha menghentikan ekploitasi ekonomi asing dan bertujuan
untuk membangun masyarakat baru yang bebas dari penderitaan dan kesengsaraan ,
serta kemelaratan.
3. Aspek budaya,
berusaha untuk mengenai dan menhilangkan kembali budaya asli nenek moyang yang
kemudian dengan perkembangan zaman.
3. Lahirnya
Nasionalisme Indonesia
Timbulnya paham nasionalisme bangsa
Indonesia tidak lepaskan dari situasi politik pada abad ke 20 pada masa itu
semangat menentang kolonialisme Belanda mulai muncul dikalangan penghuni
pribumi. Ada 3 pemikiran besar tentang watak nasionalisme Indonesia yang
menjadi pada masa sebelum kemerdekaan yakni faham ke islaman . maxisme dan
nasionalisme Indonesia . para analis nasionalisme beranggapan bahwa islam
memegam peranan penting dalam pembentukan nasionalisme sebagaimana di
indonesia.
John Kautsky (
dalam Lengge, 1993 ) menyatakan bahwa “
peranan sebagai pemrakarsa utama dalam mengerakkan dukungan rakyat dan
mengorganisir suatu pergerakan politik nasional dimainkan oleh kaum intelektual
yang telah menyerap sejumlah wawasan dan nilai peradaban barat melalui
pendidikan yang disediakan oleh negara penjajahan dan merasa frutasi karena
keterbatasan kesempatan politik dan kesempatan lain dalam rezim kolonial”
Menurut seorang
pengamat nasionalisme George Mc. Turman Kahin, bahwa islam bukan saja merupakan
mata rantai yang mengikat tali persatuan melainkan juga merupakan simbol
persamaan nasib menetang penjajahan asing dan penindasan yang berasal dari
agama lain.
Dengan demikian
Nasionalisme di Indonesia merupakan suatu fenomena yang beragam dan dapat
dibedakan fase-fasenya dari awal sampai akhir, antara mereka yang berfikir di
dalam kerangka kebangkitan kembali islam dan di dalam kerangka politik , serta
antara orang-orang yang terutama menghendaki kemerdekaan dan kekuasaan belanda
dengan orang-orang yang menhendaki kemerdekaan
dengan adanya perubahan sosial yang radikal. Semua itu tergantung pada
diri masing-masing yang terkadang
semuanya masih mempunyai tujuan yang sama meski cara yang di tempuh
berbeda-beda.
C. Perbedaan Hakekat Bangsa Dan Negara
Hakikat Bangsa
· Bangsa dalam arti
sosiologis
adalah sekelompok orang paguyuban yang secara kodrati
ditakdirkan untuk hidup bersama dan senasib
dan sepenanggungan di dalam suatu negara.
· Bangsa dalam
arti politis
adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk
kepada edaulatan negaranya .
Cultural Unit Political Unit
Adalah terjadi
karena suatu masyrakat itu merupakan satu kesatuan persekutuan hidup berdiri
sendiri yang merasakan satu kesatuan dalam hal ras, religi , bahasa , sejarah , dan adat istiadat.
Proses Pembentukan Bangsa dan Negara
Penbentukan
bangsa dan negara ada 2 :
a. Model Otodok
Adalah yang
bermula dari adanya suatu bangsa terlebih dahulu untuk kemudian bangsa itu
menbentuk satu negara sendiri.
b. Model Mutakhir
Adalah yang
berawal dari adanya negara yang terlebih dahulu , yang terbentuk melalui proses
sendiri , sedangkan penduduk negara merupakan sekumpulan suku bangsa dan ras.
Terdapat beberapa pandangan perngetian
bangsa dari para ahli , antara lain :
a.
Ernest Renan
Bangsa adalah sekelompok manusia yang
dipersatuakan karena memiliki persaman sejarah dan cita-cita serta terikat oleh
tanah air yang sama.
b.
F. Ratzel
Bangsa terbentuk karena adanya hasrat
untuk bersatu . hasrat itu timbul karena adanya rasa kesatuan antar manusia dan
tempat tinggal ( faham geopolitik )
c.
Hans Kohn
Bangsa adalah buah hasil tenaga hidup
manusia dalam sejarah . suatu bangsa merupakan golongan yang beraneka ragam dan
tidak bisa dirumuskan secara eksak.
d.
Otto Bauer
Bangsa adalah sekelompok manusia yang
memiliki persamaan karakter dan tumbuh karena persamaan sejarah.
Sebuah bangsa
pada hakekatnya terdiri atas manusia-manusia . manusia tersebut merupakan
individu yang secara hakekat bersifat sosial . ia tidak bisah hidup sendiri
tanpa manusia lain.
Jadi hakeket
bangsa adalah sekelompok besar manusia yang mempunyai persamaan nasib dalam
proses sejarah ,sehingga mempunyai persamaan watak atau karakter yang kuat
untuk bersatu dan hidup bersama serta
mendiami suatu wilayah tertentu sebagai
suatu kesatuan nasional .
2.
Hakikat Negara
Secara historis pengertian negara
senantiasa berkembang sesuai dengan kondisi masyarakat pada saat itu.
Kaelan dan Zubaidi ( 2007 ) menguraikan
pengertian negara menurut beberapa ahli ,
a.
Roger H. Soltau
Negara adalah sebagai agency atau
wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama
masyarakat.
b.
Harold J. Lasky
Negara adalah suatu masyarakat yang
diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara
sah lebih agung dari pada individu atau kelompok yang mengadakan bagian dari
masyarakat itu.
c.
Mc. Iver
Negara adalah asosiasi yang
menyelenggarakan penerbitan di dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah
dengan berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintahan
yang demi maksud tersebut diberikan kekuasaan mereka .
Jadi Hakikat Negara adalah
suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang
sama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengetahui adanya satu pemerintah
yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok
manusia tersebut atau bisah diartikan sebagai satu perserikatan yang
melaksanakan satu pemerintah melalui hukum yang mengikat masyarakat dengan
kekuasaan untuk memaksabagi ketertiban sosial.
1.
Unsur-unsur negara
· Rakyat yaitu
orang yang bertempat tinggal di wilayah itu , tunduk pada kekuasaan negara dan mendukung
negara yang bersangkutan
· Wilayah yaitu
daerah yang menjadi kekuasaan negara serta menjadi tempat tinggal bagi rakyat
negara . wilayah juga menjadi sumber kehidupan rakyat negara . wilayah negara
mencakup wilayah darat , laut , dan udara .
· Pemerintah yang
berdaulat yaitu adanya penyelengara negara yang memiliki kekuasaan
menyelenggarakan pemerintah di negara tersebut.
Hakikat negara
indonesia Menurut Ir.soekarno , yang dimaksud bangsa indonesia adalh seluruh
manusia yang menurut wilayahnya telah ditentukan untuk tinggal secara bersama
diwilayah nusantara dari ujung barat ( sabang) sampai ujung timur ( merauke )
yang memiliki “ le disir d’elre
“ ( pendapat
Ernest Renan ) dan “charaktergemenschaft”
(pendapat otto Van Bauer ) ang telah menjadi satu .
2.
Teori Terjadinya Negara
a.
Proses Terjadinya Negara Teoritis
Para ahli politik dan hukum tata negara
berusaha menbuat teoretisasi tentang tejadinya negara .
1. Teori Hukum Alam
merupakan pemikiran paling awal , yaitu
masa Plato dan Aristoteles . Menurut teori ini terjadinya negara adalah sesuatu
yang almiah , bersumber dari manusia sebagai makluk sosial yang memiliki
kecenderungan berkumpul dan saling berhubunggan untuk mencapai kebutuhan hidup.
2.
Teori Ketuhanan
Teori ini muncul setelah lahirnya agama
besar di dunia , yaitu islam dan kristen . teori ini dipengaruhi oleh paham
keagamaan . menurut teori ketuhanan , terjadinya karena kehendak Tuhan .
3.
Teori Perjanjian
Muncul sebagai reaksi atas teori hukum
alam dan kedaulatan tuhan .
Menurut G. Jellinek , menyatakan bahwa
terjadinya negara dapat di lihat secara Primer dan Sekunder .
Primer menbicarakan tentang bagaimana
pertumbuhan negara mulai dari persekutuan kelompok masyarakat sederhana berkembang
menjadi negara yang modern . menurut Jellinek , terjadinya negara secaa primer
melalui 4 tahap
1. Persekutuan
2.
Kerajaan
3.
Negara, dan
4.
Negara demokrasi
b.
Proses Terjadinya
Negara Zaman Modern
Negara-negara di dunia ini terbentuk
karena melalui beberapa proses :
1. Penaklukan
atau occupatie
2.
Peleburan atau fusi
3.
Pemecahan
4.
Pemisahan diri
5.
Perjuangan atau revolusi
6.
Penyerahan atau pemberian
7.
Pendudukan atas wilayah yang belum ada pemerintahan sebelumnya
c. Fungsi
dan Tujuan Negara
Fungsi negara merupakan gambaran apa
yang dilakukan negara untuk untuk mencapai tujuannya.
D. Identitas Nasionalisme Sebagai Karakter Bangsa
Menurut Prof.
Koento Wibisono:
a. Identitas
nasional manifestasi nilai budaya bangsa dengan ciri khas
b. Identitas
Nasional Indonesia merupakan nilai budaya ratusan suku yang dihimpun dalam “kesatuan
Indonesia” menjadi ciri khas yang tercermin dalam
pandangan hidup bangsa.
c. Identitasa
Nasional bersifat terbuka , sesuai dengan budaya yang menjadi “akar” yang selalu
terbuka .
d. Identitas
Nasional selalu terbuka , sesuai dengan budaya yang menjadi jati diri bangsa
indonesia .
Indentitas nasional Indonesia adalah sifat khas yang
menjadi jati diri bangsa Indonesia . Indentitas nasional Indonesia diuraikan
dengan jelas dalam UUD 1945 , yakni
1. Bahasa
negara adalah bahasa Indonesi
2.
Falsafat negara adalah Pancasila
3. Lagu
kebangkitan adalah Indonesia Raya
4.
Lambang negara adalah Garuda Pancasila
5.
Samboyan negara adalah Bhineka Tunggal Ika
6.
Bendera negara adalah sang Saka Merah Putih
7.
Konstitusi negara Indonesia adalah UUD 1945
8. Bentuk
negara adalah negara Kesatuan Rakyat Indonesia
9.
Landasan visional adalah wawasan nusantara
10. Landasan konseptual adalah ketahanan
nasional
11. Kebudayaan nasional adalah kebudayaan
–kebudayaan daerah.
Identitas nasional sebagai karakter ideal bangsa adalah
ciri khas/karakter bnagsa indonesia yang dinamis dan mencerminkan perilaku
berbudaya yang berdasarkan atas nilai-nilai pancasila .pembentukan identitas
dan karakter bangsa sebagai saran bagi pembentukan pola pikir dan sikap mental
, memajukan adab dan kemampuan bangsa , merupakan tugas utama dari pembangunan
kebudayaan nasional.
Sesuai internal manusia dan masyarakat memiliki intuisi
dan aspirasi untuk mencapai kemajuan . sedangkan secara eksternal , pengaruh
dari luar selalu mendorong masyarakat , yang dinilai statis, untuk breaksi
terhadap rasangan-rangsangan dari mingkungan . Rangsangan besar dari lingkungan
pada saat ini datang dari media masa , melalui penberitahuan maupun pembentukan
opini. Pengaruh inetrnal dan eksternal ini merupakan faktor strategis bagi
terbentuk suatu kebudayaan nasional. Sistem dan media komunikasi menjadi sarana
strategis yang dapat memupuk identitas nasional dan kesadaran nasional.
E. Proses Berbangsa Dan Bernegara
Proses berbangsa yang menegara menberikan gambaran tentang bagaiman
terbentuknya bangsa dimana sekelompok manusia yang berada didalamnya merasa
sebagai bagian dari bangsa.
Pada zaman modern adanya negara lazimnya dibenarkan oleh anggapan atau
pandangan manusia. Ada banyak
perbedaan konsep tentang kenegaraan yang dilandasi oleh pemikiran ideologis.
Demikian pula halnya dengan bangsa indonesia memilki beberapa konsep tentang
terbentuknya bangsa indonesia. ini dapat dilihat lewat alinea pertama pembukaan
UUD 1945 merumuskan bahwa adanya NKRI ialah karena adanya kemerdekaan adalah
hak segala bangsa sehingga penjajahan yang bertentangan dengan perikemanusian
dan perikeadilan harus dihapuskan. Dan alinia kedua pembukaan UUD 1945 bangsa
indonesia beranggapan bahwa terjadinya Negara merupakan proses atau rangkaian
tahap-tahap yang berkesinambungan. secara ringkas, proses tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Perjuangan
pergerakan kemerdekaan Indonesia
b.
Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan
c. Keadaan bernegara
yang nilai-niali dasarnya ialah medeka , bersatu , berdaulat , adil dan makmur.
Bangsa indonesia menerjemahkan secara terperinci perkembangan teori
kenegaraan tentang terjadinya Negara Kesatuan Republik Indonesia .
1. Terjadinya NKRI
merupakan suatu proses yang tidak sekedar dimulai dari proklamasi . Perjunagan
kemerdekaan mempunyai peran khusus dalam pembentukan ide-ide dasara yang
dicita-citakan
2. Proklamasi baru
“mengantarkan bangsa indonesia” sampai ke
pintu gerbang kemerdekaan. adanya proklamasi tidak bearti bahwa kita telah
selesai bernegara
3. Keadan
bernegara yang dicita-citakan belum tencapai halnya adanya pemerintah, wilayah,
dan bangsa melainkan harus kita isi untuk menuju keadaan merdeka, berdaulat,
bersatu, adil dan makmur.
4. Terjadinya
negara adalah kehendak seluruh bangsa bukanlah sekedar keinginan golongan yang
kaya dan yang pandai atau golongan lemah yang menentang golongan ekonomi yang
kuat seperti dalam teori makmur.
5.
Religiositas yang tampak pada terjadinya negara menunjukan kepercayaan bangsa
indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Demikian
terjadinya neagara menurut bangsa indonesia dan nampak yang diharapkan akan
muncul dalam bernegara. Proses bangsa yang bernegara di indonesia diawali
dengan adanya pengakuan yang sama atas kebenaran hakiki dan kesejahteraan yang
merupakan gambaran kebenaran secara faktual dan otentik.
FAKTA/KASUS MENGENAI IDENTITAS
NASIONAL
KASUS 1
Krisis Identitas Nasional -
lunturnya kebudayaan Indonesia

Identitas berarti ciri-ciri, sifat-sifat khas yang melekat
pada suatu hal sehingga menunjukkan suatu keunikan serta membedakannya dengan
hal-hal lain. Nasional berasal dari kata “nation” yang memiliki arti bangsa,
menunjukkan kesatuan komunitas sosio-kultural tertentu yang memiliki semangat,
cita-cita, tujuan serta ideologi bersama. Jadi, Identitas Nasional adalah
ciri-ciri atau sifat-sifat khas bangsa Indonesia yang membedakannya dengan
bangsa-bangsa lain di dunia. Identitas Nasional Indonesia meliputi segenap yang
dimiliki bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa lain seperti kondisi
geografis, sumber kekayaan alam Indonesia, demografi atau kependudukan
Indonesia, ideologi dan agama, politik negara, ekonomi, dan pertahanan
keamanan. Identitas nasional merupakan konsep suatu bangsa mengenai dirinya
sendiri. Indonesia merupakan negara yang memiliki beraneka ragam kebudayaan
yang terdiri dari berbagai macam suku dari sabang sampai merauke dan pastinya
memiliki keanekaragaman identitas nasional. Basis dari identitas nasional
diantaranya socially (yaitu identitas
yang mengarah kepada peran sosial dalam masyarakat berdasarkan proses
sosialisasi dari individu yang berbeda), culturally
(yaitu identitas yang mengarah kepada atribut kebudayaan) , politically (identitas yang mengarah
kepada sumber politik dari peran sosial dalam masyarakat, contohnya sebagai
pemilih dalam pemilu, atapun sebagai warga negara).
Menurut pendapat kelompok kami, identitas nasional dan jati
diri suatu bangsa harus dijaga agar bangsa tersebut tidak mudah dihancurkan
oleh bangsa lain dan menjadi bangsa yang kuat. Kita mungkin terkadang
bingung mengenai apa itu identitas nasional
bangsa indonesia, oleh karena itu topik identitas nasional yang kita pelajari
dalam pelajaran citizenship ini dapat membantu kita memahami arti dari
identitas nasional dan bagaimana kita bertindak sesuai dengan norma-norma yang
berlaku dalam masyarakat. Topik identitas nasional dapat menumbuhkan rasa
nasionalisme yang tinggi diantara warga negara indonesia jika setiap warga
negara menyadari dan mengimplementasikan nilai-nilai identitas nasional yang
telah ada. Namun dalam pengamatan saya, identitas nasional di negara ini mulai
memudar. Kurangnya rasa nasionalisme dan rasa “satu indonesia” membuat
identitas nasional negara ini menjadi kacau atau disebut krisis identitas
nasional. Salah satu definisi nasionalisme yaitu menurut Arif Budiman
nasionalisme adalah persatuan secara kelompok dari suatu bangsa yang mempunyai
sejarah yang sama, bahasa yang sama dan pengalaman yang sama. Sejarah mengenai
nasionalisme di indonesia dimulai dari berdirinya organisasi Budi Utomo pada
tahun 1908 yang menjadi tonggak berdirinya organisasi-organisasi pemuda pada
saat itu.
Saat ini dapat kita lihat bahwa indonesia telah mengalami
krisis identitas nasional. Banyak penduduk indonesia telah melupakan unsur
unsur kebudayan yang merupakan basis dari identitas nasional suatu bangsa.
Contohnya yaitu budaya barat yang masuk ke indonesia melalui globalisasi telah
banyak mengubah pola hidup generasi muda saat ini, salah satunya yaitu
melupakan kultur budaya bangsa indonesia sendiri.
Ada puluhan budaya yg telah diklaim oleh negara sebelah. Dan berikut ini
daftarnya :
1. Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
2. Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
3. Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia
4. Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
5. Rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia
6. Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
7. Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
8. Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
9. Lagu Injit-injit Semut dari Jambi oleh Pemerintah Malaysia
10. Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia, dll.
sumber budaya-indonesia.org
Dari kasus tersebut
dapat diketahui bahwa identitas nasional bangsa indonesia telah mengalami
kelunturan. Hal tersebut ditunjukkan dalam masalah Indonesia-malaysia tersebut.
Dalam kasus ini, saya menyimpulkan bahwa rasa nasionalisme dan identitas
bersama sebagai warga negara indonesia masih sangat kurang. Hal tersebut
menyebabkan mudahnya indonesia dijadikan sasaran dari pihak luar yang bertujuan
memecah belah bangsa ini sehingga bangsa indonesia hancur. Oleh karena
lunturnya rasa nasionalisme dan terjadinya krisis identitas nasional di
kalangan rakyat indonesia saat ini terutama generasi muda diharapkan juga peran
serta pemerintah dalam menyelesaikan masalah tersebut selain peran warga
negaranya sendiri. Dari banyaknya kasus-kasus yang mengancam identitas nasional
dan kesatuan tanah air indonesia, maka kita sebagai generasi muda harus
berusaha untuk mempertahankan nilai- nilai budaya yang telah ada dan terus
menjaga dan melestarikannya. Kita harus menyadari bahwa kita sebagai bangsa
indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang harus dipertahankan dan menjadi
ciri dari bangsa indonesia, dan kita harus bangga menjadi bagian dari tanah air
kita yaitu “Indonesia”.
KASUS 2
Pengaruh Budaya Pop Korea Terhadap Budaya Indonesia
Berkembangnya budaya pop Korea (Hallyu)
di negara-negara Asia Timur dan beberapa negara Asia Tenggara termasuk
Indonesia menunjukkan adanya transformasi budaya asing ke negara lain.
Berkembangnya budaya pop Korea di Indonesia dibuktikan dengan munculnya “Asian
Fans Club” (AFC) yaitu blog Indonesia yang berisi tentang berita dunia hiburan
Korea.
Dalam konsepsi budaya, budaya
populer yang dibawa Korea berada dalam dimensi konkret yang terwujud dalam
artifak-artifak budaya seperti lagu, drama, film, musik, program televisi,
makanan, dan bahasa. Sedangkan dimensi abstrak yang berupa nilai, norma,
kepercayaan, tradisi, makna, terkandung secara tidak langsung dalam artifak
budaya tersebut. Berkaitan dengan Asian Fans Club, budaya pop Korea yang
diterima kelompok penggemar di Indonesia masih terbatas pada dimensi konkret,
yaitu penerimaan terhadap musik, film, drama, dan artis-artis Korea.
Dengan demikian, berkembangnya
budaya pop Korea (Korean Wave) di Indonesia merupakan perwujudan
globalisasi dalam dimensi komunikasi dan budaya. Globalisasi dalam dimensi ini
terjadi karena adanya proses mengkreasikan, menggandakan, menekankan, dan
mengintensifikasi pertukaran serta kebergantungan informasi dalam dunia
hiburan, dalam hal ini adalah dunia hiburan Korea. Kebergantungan ini masih
dalam dimensi konkrit. Meskipun demikian, jika korean wave ini tidak
disertai dengan apresiasi terhadap kebudayaan nasional, maka dikhawatirkan
ekstensi kebudayaan nasional bergeser nilainya menjadi budaya marginal
(pinggiran). Apalagi prosentase terbesar penerima korean wave di
Indonesia adalah remaja. Padahal, remaja merupakan tonggak pembangunan
nasional. Jika remaja sekarang sudah tidak mengenal kebudayaannya sendiri, maka
kebudayaan nasional dapat mengalami kepunahan dan berganti dengan kebudayaan
baru yang tidak sepenuhnya sesuai dengan kepribadian nenek moyang negara kita.
Maka perlu
suatu aktualisasi budaya Indonesia. Hal ini
bertujuan untuk mengantisipasi dampak negatif yang muncul akibat dari korean
wave agar kebudayaan asli Indonesia masih memiliki nilai budaya yang tinggi
di mata masyarakat Indonesia.
Pengaruh budaya yang sedang dialami masyarakat indonesia
akibat masuknya budaya luar, khususnya budaya korea yang masuk ke negara kita
melalui musik dan drama film korea, mengakibatkan masyarakat indonesia mulai
terpengaruh dan meniru gaya, nilai-nilai, serta norma yang terdapat di dalam
budaya korea tersebut. Budaya korea yang masuk ke Indonesia mengakibatkan
budaya dalam negeri menjadi luntur dan mulai terlupakan, sehingga lama-kelaman
budaya kita akan menjadi budaya pinggiran (sampingan). Apabila hal ini tidak
segera di tindak lanjuti oleh pemerintah akan mengakibatkan lunturnya
identitas nasional negara kita.
Menurut Analisis kami, faktor –
faktor penyebab
budaya asing masuk ke Indonesia :
·
Kurangnya Penjagaan yang ketat di
wilayah gerbang Indonesia, dalam gerbang wilayah Indonesia,
sepertinya kurang adanya badan seleksi khusus yang bisa menyeleksi
budaya-budaya asing negatif yang masuk ke Indonesia. Seperti masih banyaknya
gambar serta video porno yang didatangkan dari luar.
·
Lifestyle, saat ini banyak
masyarakat Indonesia yang meniru gaya hidup atau lifestyle orang-orang bule
atau lebih berkiblat kebarat-baratan, yakni melakukan sex bebas, berpakaian mini,
gaya hidup bebas tanpa ikatan atau biasa sering kita sebut dengan kumpul kebo.
Istilah ini digunakan kepada pasangan yang bukan muhrimnya tetapi tinggal seatap tetapi tidak ada tali pernikahan. Di Indonesia gaya hidup ini tidak dibenarkan karena menyalahi beberapa
norma yakni norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan. Sanksi yang
diberikan bagi yang melanggar juga cukup berat terutama pada lingkungan
sekitarnya. Orang-orang yang melakukan “kumpul kebo” atau tinggal serumah tanpa
ikatan pernikahan ini akan dipandang kurang pantas oleh warga sekitar. Sanksi
yang diberikan masyarakat tidak berat tetapi cukup menyakitkan karena bisa-bisa
akan mengucilkan orang yang melakukan kegiatan ini.
·
Teknologi, seperti sempat kita bahas diatas bahwa pemanfaatan tekhnologi yang salah
dapat mempermudah arus budaya asinya negatif yang masuk. Seperti Internet
sekarang ini internet banyak disalahgunakan untuk hal-hal negatif, seperti pengaruh budaya asing mempengaruhi budaya
Indonesia, adanya kesempatan melakukan hal penipuan, dll.
· Cara Mengantisipasi Budaya Asing Negatif Yang Masuk Ke Indonesia
Bangsa Indonesia adalah bangsa
yang memiliki martabat serta harga diri bangsa yang tinggi sehingga jangan
sampai bangsa ini rusak hanya karena pengaruh-pengaruh negatif dari pihak asing
yang ingin menghancurkan mental generasi penerus bangsa kita. Ada beberapa
tindakan antisipasi yang perlu dilakukan oleh generasi muda terhadap pengaruh
asing yang sifatnya negatif diantaranya :
·
Bersikap kritis dan teliti, sebagai penerus bangsa,kita harus
bersikap kritis dan teliti terhadap hal-hal yang baru didatangkan dari luar,
bagaimana kita bisa memfilter apakah hal ini bisa membawa dampak baik atau
buruk bagi kita. Bersikaplah kritis terhadap sesuatu yang baru, banyak bertanya
pada orang-orang yang berkompeten dibidangnya dan teliti apakah inovasi
tersebut bisa sesuai dengan iklim indonesia dan pastikan tidak melanggar
norma-norma yang berlaku di Indonesia.
·
Perluas ilmu pengetahuan (IPTEK), sebelum budaya asing itu masuk sebaiknya kita telah mengetahui apa inovasi-
inovasi yang masuk itu secara jelas dan rinci. Kita bisa mengetahui keguanaan
hal itu secara keilmuannya, seperti situs jaringan facebook. Facebook saat ini
sedang menjamur dikalangan masyarakat, dari berbagai usia semua menggunakan
situs ini untuk menjalin tali silaturahmi yang telah lama terputus. Tetapi ada
beberapa orang yang menyalahgunakan facebook sebagai ajang caci maki dan hina
dina. Jika kita mengetahui fungsi awal facebook itu sendiri adalah untuk
menjalin tali silaturahmi, kita tidak akan menyalahgunakan situs ini untuk
berbuat yang tidak-tidak. Sehingga kita harus mengetahui terlebih dahulu
fungsinya.
·
Tanamkan “Aku Cinta Indonesia”, maksud dari simbol ini adalah
bahwa adat istiadat yang ditularkan oleh nenek moyang kita adalah benar adanya
dan dapat membawa manfaat yang baik bagi diri kita sendiri untuk masa kini dan
kedepannya. Sehingga kita tidak mudah terbawa arus budaya asing yang membawa
kita kepada dampak yang negatif.
·
Meningkatkan Keimanan dan
ketakwaan, seperti telah kita bahas bahwa agama
merupakan pondasi utama dalam diri yang bisa mengontrol diri kita kepada hawa
napsu yang akan mengganggu kita kedalam jurang kenistaan. Agama sangat penting
bagi kelangsungan umatnya. Apabila sesorang sudah terbawa kedalam kesesatan,
agamalah yang menjadi penolong umatnya agar berubah kembali menjadi lebih baik.
·
Tindak
lanjut dari pemerintah,
pemerintah sebagai tonggak utama dari sebuah negara maka pemerintah harus segera
di tindak lanjuti oleh pemerintah akan mengakibatkan lunturnya identitas
nasional negara kita, sehingga dari sekarang perlu dilakukan sosialisasi berupa
aktualisasi budaya Indonesia kepada para masyarakat indonesia kususnya kepada
remaja-remaja supaya tidak terlalu terpengaruh dan meniru budaya asing yang
mulai masuk ke negara kita, serta menanamkan sikap untuk tetap menjaga dan
melestarikan budaya dalam negri sendiri, dengan itu budaya dalam negeri akan
tetap lestari. Karena budaya merupakan unsur dari identitas nasional
suatu bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
leave your comment, please :)