Rabu, 03 Desember 2014

Cloud Computing

Sekarang kita bakalan membahas mengenai Cloud Computing. Cekidot ^^
         
        Cloud computing mungkin masih samar terdengar bagi orang awam. Tetapi keberadaan cloud computing di era digital kini sebenarnya telah terasa di tengah masyarakat dalam kehidupan sehari - hari seperti penggunaan email dan juga media sosial
       
       Cloud Computing dapat digambarkan seperti sebuah jaringan listrik. Nah, untuk bisa menggunakan listrik apakah kita harus mempunyai pembangkit listrik sendiri? oooh tentu tidak. Dalam hal ini, kita tinggal melepon orang listrik, terus minta pasangin listrik, selesai deh. kemudian bayarannya disesuaikan dengan pemakaian kita perbulan. naah, seperti itulah kira-kira Cloud Computing. 

A.   Pengertian Cloud Computing

    Definisi Cloud Computing (komputasi awan) secara umum merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dalam suatu jaringan dengan pengembangan berbasis internet (awan).



   Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan") tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.

B.   Sejarah Cloud Computing
     
       Sebelum masuk pada materi selanjutnya, kita perlu mengetahui sejarah dari Cloud Computing itu sendiri.
       Dimulai pada tahun 1960-an, John McCarth seorang pakar komputer dari MIT meramalkan bahwa suatu hari nanti komputerisasi akan menjadi infrastruktur publik layaknya seperti berlangganan listrik atau telepon. Kemudian pada akhir tahun 1990-an, lahir konsep ASP (Application Service Provider) yang ditandai munculnya perusahaan pengolah data center. Selanjutnya pada tahun 1995, Larry Ellison, pendiri Oracle, melahirkan wacana “Network Computing” pasca penetrasi Microsoft Windows 95 yang merajai pasar software dunia pada saat itu. Ide itu menyebutkan bahwa PC tidak perlu dibenamkan software yang membuat berat kinerja dan cukup diganti sebuah terminal utama berupa server. Pada awal tahun 2000-an, Marc Beniof, eks Vice President Oracle melansir aplikasi CRM berbentuk “software as a service” bernama Salesforce.com sebagai penanda lahirnya cloud computing. Tahun 2005, situs online shopping Amazon.com meluncurkan Amazon EC2 (Elastic Compute Cloud), diikuti Google dengan Google App Engine, dan IBM yang melansir Blue Cloud Initiative.


C.    Karakteristik Cloud Computing
  1. Multitenancy (shared resources): berdasarkan model bisnis di mana sumber daya dibagi pakai bersama (beberapa pengguna memakai sumber daya yang sama) di tingkat jaringan, tingkat pengguna, dan tingkat aplikasi.
  2. Massive scalability: walaupun organisasi mungkin mempunyai ratusan atau ribuan sistem, cloud computing memberikan kemampuan sampai puluhan juta sistem, di samping kemampuan skala besar dalam memanfaatkan pita lebar dan tempat penyimpanan data.
  3. Elasticity: pengguna dapat secara cepat meningkatkan dan menurunkan sumber daya komputasi yang diperlukan, serta melepaskan sumber daya untuk penggunaan lainnya kalau tidak diperlukan lagi.
  4. Pay-as-you-go: pengguna hanya membayar sumber daya yang sesungguhnya dipakai dan hanya pada waktu mereka membutuhkan.
  5. Self-provisioning of resources: sumber daya yang dipunyai oleh pengguna sendiri, seperti sistem-sistem tambahan (kemampuan pengolahan, software, tempat penyimpanan data) dan jaringan.

d     D.   Arsitektur Cloud Computing
              
              Arsitektur cloud computing dapat dibedakan kedalam 4 (empat) lapisan, yaitu: lapisan perangkat keras (hardware), infrastruktur, platform, dan aplikasi, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar dibawah ini.



      Berdasarkan Gambar diatas, lapisan paling bawah adalah lapisan perangkat keras. Lapisan ini bertanggung jawab dalam pengelolaan sumber daya fisik dari cloud. Lapisan ini terdiri dari perangkat fisik seperti serverrouterswitchpower, dan sistem pendingin. Secara fisik, lapisan ini sering dikelompokkan sebagai pusat data (data center). 
       Lapisan selanjutnya adalah lapisan infrastruktur. Lapisan infrastruktur dikenal dengan lapisan virtualisasi dan bertanggung jawab untuk membentuk media yang terdiri dari media penyimpanan (storage) dan sumber daya komputasi yang terpartisi dari sumber daya fisiknya.
          Lapisan berikutnya adalah lapisan platform. Lapisan ini terdiri dari sistem operasi dan kerangka aplikasi. Lapisan ini bertanggung jawab untuk meminimalisasi beban penyebaran aplikasi secara langsung ke dalam wadah mesin virtual. 
           Tingkatan tertinggi dari hirarki arsitektur cloud computing adalah lapisan aplikasi. Lapisan ini terdiri dari aplikasi aktual dari cloud dimana jenis layanannya secara langsung dapat dikirimkan atau digunakan oleh pengguna akhir. Secara umum jenis delivery service yang disampaikan melalui lapisan ini disebut sebagai Software as a Service (SaaS). Bila dibandingkan dengan lingkungan layanan tradisional, seperti dedicated server farms atau server clusters, arsitektur cloud computing lebih modular. Setiap lapisan memiliki sistem loosely-coupled antara lapisan di atas dengan yang di bawah.

E.   Jenis Layanan Cloud Computing

1. Software as a Service (SaaS)
   Model ini memberikan user sebuah aplikasi bisnis yang diakses melalui web. Umumnya user melakukan sewa aplikasi sehingga dapat mengakses fitur-fitur yang ada, user juga dapat membayar biaya tambahan untuk mengakses kapasitas / fitur yang lebih banyak. Dengan naiknya teknologi web seperti AJAX, memungkinkan web memiliki tingkat user experience yang mendekati desktop application.
     Contoh model seperti ini sudah banyak :
  • Salesforce : Customer Relationship Management
  • Yahoo : Email
  • Google : Email, Google Doc
  • Zoho : Collaboration Application
     
      2.  Platform as a Service (PaaS)
       Disini, konsumen diberikan sebuah platform untuk pengembangan sampai implementasi sistem. Konsumen harus untuk membuat dan mengimplementasikan sistemnya sendiri. Umumnya tools untuk development disediakan dalam bentuk web application.
          PaaS umumnya memiliki fitur sebagai berikut :
  • Development tools berbasis browser internet
  • Skalabilitas, access control, security, dan web service tersedia
  • Integrasi yang mudah dengan aplikasi lain selama pada platform yang sama
  • Tersedia connector untuk terhubung dengan sistem lain diluar komputasi cloud

      3.  Infrastructure as a Service (IaaS)
         Model ini hanya memberikan user aspek dasar dari computing seperti jaringan, storage, prosessor untuk computing. Infrastruktur komputasi cloud sangat bergantung padavirtualisasi. Untuk virtualisasi akan dijelaskan nanti pada bagian bawah.
          IaaS umumnya memiliki fitur :
  • Memiliki pilihan virtual machine yang beragam, baik yang sama sekali kosong, memiliki OS preinstalled, bahka telah memiliki beberapa office productivity tools terinstall
  • Kemampuan untuk meningkatkan atau menurunkan kemampuan computing baik secara manual atau otomatis (optimization)
  • Terdapat tools untuk memproses banyak data ataupun memproses aplikasi dengan perhitungan yang rumit
  • Dapat menyimpan data pada beberapa lokasi geografis fisik (memudahkan download)


F.   Cara Kerja Cloud Computing
    Ketika kita membuka internet. Apa yang dilihat oleh pengguna adalah perangkat lunak yang menyajikan interface bagi pengguna dari webserver. Perangkat lunak tersebut berfungsi mengumpulkan perintah-perintah atau instruksi dari pengguna seperti mengklik, mengetik, mengupload dan lain-lain.
   Perintah-perintah ini kemudian dilanjutkan ke server aplikasi. Kemudian informasi tersebut disimpan dan dilanjutkan dari database server atau file server dan disajikan dengan halaman yang telah diperbaharui. Sehingga pengguna akan mendapatkan manfaat menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak dari komputer seperti mengirim e-mail dan sebagainya.
Ketika berbicara tentang sistem cloud computing, sistem ini terbagi menjadi dua bagian: ujung depan (front end) dan ujung belakang (back end). Mereka terhubung satu sama lain melalui jaringan, biasanya adalah Internet. Front end adalah sisi pengguna komputer (user), atau klien (client). Sementara back end adalah bagian “cloud” dari sistem ini.

       


       Front end termasuk komputer klien dan aplikasi yang diperlukan untuk mengakses sistem komputasi awan. Tidak semua sistem komputasi awan memiliki antarmuka pengguna yang sama. Untuk mengakses layanan Web 2.0 seperti email berbasis web hanya dibutuhkan browser biasa seperti Firefox, Internet Explorer atau Opera. Namun ada pula sistem cloud computing yang memiliki aplikasi sendiri (proprietary) yang harus diinstal di komputer client.
Sementara di back end sistem adalah berbagai komputer, server dan sistem penyimpanan data yang menciptakan “cloud” dari layanan komputasi. Secara teori, sebuah cloud computer system dapat mencakup hampir semua program komputer yang dapat anda bayangkan, dari pengolahan data hingga video game. Biasanya, setiap aplikasi akan memiliki server khususnya sendiri.




Sebuah server pusat mengelola sistem, memantau lalu lintas dan permintaan client untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Sistem ini mengikuti seperangkat aturan yang disebut protokol dan menggunakan jenis khusus dari perangkat lunak yang disebut middleware. Middleware network memungkinkan komputer untuk berkomunikasi satu sama lain. Sebagian besar, server tidak berjalan pada kapasitas penuh. Itu berarti ada kekuatan pemrosesan yang hasil buangannya tidak terpakai. Maka akan memerlukan sebuah cara. Teknik ini disebut virtualisasi server. Dengan memaksimalkan output dari setiap server, virtualisasi server mengurangi kebutuhan pada mesin dalam bekerja.

G.  Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing
       Kelebihan sistem cloud computing antara lain:
  1. Kemudahan Akses. Ini merupakan kelebihan yang paling menonjol dari cloud computing, yaitu kemudahan akses. Jadi kita tidak perlu berada pada suatu komputer yang sama untuk melakukan suatu pekerjaan, karena semua aplikasi dan data kita berada pada server cloud.
  2. Fleksibilitas. Hampir sama seperti contoh di atas, data yang kita perlukan tidak harus kita simpan di dalam harddisk atau storage komputer kita. Dimanapun kita berada, asalkan terkoneksi internet, kita bisa mengakses data kita karena berada pada server cloud.
  3. Penghematan (Tanpa Investasi Awal). Pastinya dengan adanya cloud computing, akan memungkinkan bagi perusahaan untuk mengurangi infrastruktur IT yang pastinya memerlukan investasi yang besar, baik berupa investasi hardware, software, maupun human resources-nya
  4. Mengubah CAPEX Menjadi OPEX. CAPEX = Capital Expenditure (pengeluaran modal), sedangkan OPEX = Operational Expenditure (pengeluaran operasional). Seperti kelebihan sebelumnya, ini masih seputar masalah keuangan. Jadi dengan menggunakan teknologi cloud computer ini, kita tidak harus melakukan pengeluaran modal, sebaliknya kita hanya melakukan pengeluaran operasional.
  5. Lentur dan Mudah Dikembangkan. Sesuai dengan salah satu karakter cloud computing yaitu Rapid Elasticity, maka ini juga merupakan salah satu kelebihan cloud computing. Jadi, customer bisa dengan mudah menaikkan atau menurunkan resource yang dipakai, dan ini akan mempengaruhi cost yang mereka keluarkan.
  6. Fokus Pada Bisnis Bukan Pada IT. Dengan mempercayakan semua pengelolaan seputar IT pada cloud service provider, maka kita akan lebih focus pada bisnis kita bukan pada pengelolaan IT nya.
Kekurangan sistem cloud computing antara lain:
  1. Hal yang paling wajib dalam cloud computing adalah koneksi internet, internet bisa dibilang jalan satu-satunya menuju komputasi awan, ketika tidak ada koneksi internet ditempat kita berada maka jangan harap bisa menggunakan sistem cloud computing. Hal ini masih menjadi hambatan khsusnya bagi Indonesia, karena belum semua wilayah di tanah air terjangkau oleh akses internet, ditambah lagi sekalipun ada koneksinya belum stabil dan kurang memadai.
  2. Kerahasiaan dan keamanan adalah salah satu hal yang paling diragukan pada cloud computing. Dengan menggunakan sistem cloud computing berarti kita mempercayakan sepenuhnya atas keamanan dan kerahasiaan data-data kepada perusahaan penyedia server cloud computing. Contoh paling sederhana adalah ketika kita menyimpan foto-foto kita di Facebook dengan beberapa konfigurasi privasi yang diberikan kepada kita, maka selebihnya kita mempercayakan keamanan file-file tersebut kepada Facebook. Andai kata foto-foto tersebut hilang kita tidak bisa menuntut karena kita memanfaatkan jasa tersebut secara cuma-cuma alias gratis. Saat ini sudah mulai banyak perusahaan-perusahaan penyedia sewa hosting (server) penyimpanan file semisal 4shared, Indowebster, Ziddu, dan lain-lain, ada yang gratis dan juga yang berbayar.
  3. Kualitas server cloud computing adalah salah satu pertimbangan terpenting sebelum kita memutuskan untuk menyediakan jasa penyedia server cloud computing. Bukan tidak mungkin kita akan dirugikan ketika server tempat dimana kita menyimpan file atau akses program sewaktu-waktu akan down atau berperforma buruk, alih-alih kita semakin dimudahkan dengan cloud computing justru kita malah dirugikan karena kualitas server yang buruk.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

leave your comment, please :)

 

Blog Template by BloggerCandy.com