Rabu, 10 Desember 2014

Analisis dan Desain VPN

Apa itu VPN ?

VPN adalah singkatan dari virtual private network, yaitu jaringan pribadi (bukan untuk akses umum) yang menggunakan medium nonpribadi (misalnya internet) untuk menghubungkan antar remote-site secara aman. Disini ada 2 kata yang dapat kita garis bawahi yaitu: virtual network dan private. Virtual network berarti jaringan yang terjadi hanya bersifat virtual.Tidak ada koneksi jaringan secara riil antara 2 titik yang akan berhubungan. Privateberarti jaringan yang terbentuk bersifat private dimana tidak semua orang bisa mengaksesnya. Data yang dikirimkan terenkripsi sehingga tetap rahasia meskipun melalui jaringan publik.
VPN adalah sebuah koneksi Virtual yang bersifat private mengapa disebut demikian karena pada dasarnya jaringan ini tidak ada secara fisik hanya berupa jaringan virtual dan mengapa disebut private karena jaringan ini merupakan jaringan yang sifatnya private yang tidak semua orang bisa mengaksesnya.VPN Menghubungkan PC dengan jaringan public atau internet namun sifatnya private, karena bersifat private maka tidak semua orang bisa terkoneksi ke jaringan ini dan mengaksesnya.Oleh karena itu diperlukan keamanan data.
Dengan VPN kita seolah-olah membuat jaringan didalam jaringan atau biasa disebut tunnel (terowongan). Tunneling adalah suatu cara membuat jalur privat dengan menggunakan infrastruktur pihak ketiga. VPN menggunakan salah satu dari tiga teknologi tunneling yang ada yaitu: PPTP, L2TP dan standar terbaru, Internet Protocol Security (biasa disingkat menjadi IPSec). VPN merupakan perpaduan antara teknologi tunneling dan enkripsi.

Fungsi VPN
  • Confidentiality (Kerahasiaan)
Teknologi VPN memiliki sistem kerja mengenkripsi semua data yang lewat melaluinya.Dengan adanya teknologi enkripsi ini, maka kerahasiaan Anda menjadi lebih terjaga.Biarpun ada pihak yang dapat menyadap data Anda yang lalu-lalang, namun belum tentu mereka bisa membacanya dengan mudah karena memang sudah diacak.Dengan menerapkan sistem enkripsi ini, tidak ada satupun orang yang dapat mengakses dan membaca isi jaringan data Anda dengan mudah.
  • Data Integrity (Keutuhan Data)
Ketika melewati jaringan Internet, data Anda sebenarnya sudah berjalan sangat jauh melintasi berbagai negara.Di tengah perjalanannya, apapun bisa terjadi terhadap isinya.Baik itu hilang, rusak, bahkan dimanipulasi isinya oleh orang-orang iseng.VPN memiliki teknologi yang dapat menjaga keutuhan data yang Anda kirim agar sampai ke tujuannya tanpa cacat, hilang, rusak, ataupun dimanipulasi oleh orang lain.
  • Origin Authentication (Autentikasi Sumber)
Teknologi VPN memiliki kemampuan untuk melakukan autentikasi terhadap sumber-sumber pengirim data yang akan diterimanya. VPN akan melakukan pemeriksaan terhadap semua data yang masuk dan mengambil informasi source datanya. Kemudian alamat source data ini akan disetujui jika proses autentikasinya berhasil. Dengan demikian, VPN menjamin semua data yang dikirim dan diterima oleh Anda berasal dari sumber yang semestinya.Tidak ada data yang dipalsukan atau dikirimkan oleh pihak-pihak lain.

Karakteristik VPN
  1. Lalu lintas data dienkripsi
  2. Autentikasi pihak yang ingin tersambung melalui VPN
  3. Mendukung banyak protokol
  4. Koneksinya adalah point to point

Jenis-Jenis VPN
  • Remote Access VPN
Remote Access VPN disebut juga Virtual Private Dial-up Network (VPDN).VPDN adalah jenis user-to-LAN connection. Artinya user dapat melakukan koneksi ke private network dari manapun, apabila diperlukan.Biasanya VPDN dimanfaatkan oleh karyawan yang bekerja di luar kantor. Mereka dapat memanfaatkan komputer atau laptop yang sudah dilengkapi perangkat tertentu untuk melakukan koneksi dengan jaringan LAN di kantor. Sebelum koneksi, maka akan dilakukan proses dial-up terlebih dahulu ke network access server (NAS). Biasanya NAS disebabkan oleh provider yang memberikan layanan VPN.Sedangkan pengguna cukup menyediakan komputer dan aplikasi untuk men-dial NAS.Secara umum VPDN hampir mirip dengan dial-up Internet connection. Namun, secara teknis tentu saja VPN lebih canggih dan lebih secure dibandingkan dial-up internet.Koneksi bisa dilakukan sewaktu-waktu.
  • Site-to-Site VPN
Site-to-site VPN diimplementasikan dengan memanfaatkan perangkat dedicated yang dihubungkan via Internet. Site-to-site VPN digunakan untuk menghubungkan berbagai area yang sudah fixed atau tetap, misal kantor cabang dengan kantorpusat. Koneksi antara lokasi-lokasi tersebut berlangsung secara terus menerus (24 jam) sehari. Jika ditinjau dari segi kendali atau administrative control.


Arsitektur VPN


a.       Arsitektur Gateway-to-Gateway
Pada arsitektur ini, traffic antara dua jaringan yang membutuhkan keamanan melalui koneksi VPN yang telah dibangun antara dua gateway VPN. Gateway VPN mungkin adalah sebuah device yang hanya melakukan fungsi VPN, atau bagian dari device lain dari jaringan seperti firewall atau router.
Arsitektur gateway-to-gateway ini tidak menyediakan pengamanan secara penuh terhadap data yang melewati transit.Pada kenyataannya, model arsitektur ini hanya mengamankan data antara dua gateway, yang dinotasikan dengan garis solid.Garis putus-putus mengindikasikan bahwa komunikasi antara client VPN dan gateway lokalnya, dan antara gateway remote dan node tujuannya tidak diamankan.
Arsitektur gateway-to-gateway biasanya paling banyak digunakan ketika menghubungkan dua jaringan yang aman, seperti menghubungkan sebuah kantor cabang ke pusat melalui internet. Arsitektur model ini menggantikan wide area network (WAN) privat yang relatif mahal.

b.      Arsitektur Host-to-Gateway
Model arsitektur ini paling banyak digunakan untuk remote access yang aman bagi masing-masing user remote.
Arsitektur host-to-gateway ini tidak menyediakan pengamanan secara penuh terhadap data yang melewati transit.Garis putus-putus mengindikasikan bahwa komunikasi antara gateway remote dan node tujuannya tidak diamankan. Model host-to-gateway banyak digunakan ketika menghubungkan host pada jaringan yang tidak aman kepada resource pada jaringan yang aman, contohnya menghubungkan pegawai yang sedang berada di lokasi remote kepada kantor pusat melalui internet.
Model ini sering digunakan untuk menggantikan modem dial-up.Arsitektur model ini relatif cukup kompleks untuk diimplementasikan terutama dalam hal manajemen user dan host.Arsitektur ini biasanya tidak transparan terhadap user karena harus membangun sebuah koneksi VPN antara komputer lokal (host) dengan gateway VPN.Gambar diatas mengilustrasikan model arsitektur ini melakukan otentikasi sebelum menggunakan VPN. Selain itu host user  juga harus meng-install perangkat lunak VPN client yang telah dikonfigurasi.

Cara Kerja VPN
PPTP (Pont to Point Tunneling Protocol) adalah sebuah protokol yang mengizinkan hubungan Point-to Point Protocol (PPP) melewati jaringan IP, dengan membuat Virtual Private Network (VPN).




Dari gambar diatas secara sederhana cara kerja VPN (dengan protokol PPTP) adalah sebagai berikut:
  • VPN membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai penghubung antar PC, Server VPN ini bisa berupa komputer dengan aplikasi VPN Server atau sebuah Router, misalnya MikroTik RB 750.
  • Untuk memulai sebuah koneksi, komputer dengan aplikasi VPN Client mengontak Server VPN, VPN Server kemudian memverifikasi username dan password dan apabila berhasil maka VPN Server memberikan IP Address baru pada komputer client dan selanjutnya sebuah koneksi / tunnel akan terbentuk.
  • Untuk selanjutnya komputer client bisa digunakan untuk mengakses berbagai resource (komputer atu LAN) yang berada dibelakang VPN Server misalnya melakukan transfer data, ngeprint dokument, browsing dengan gateway yang diberikan dari VPN Server, melakukan remote desktop dan lain sebagainya.

Kelebihan Penggunaan VPN

Keuntungan menggunakan VPN yaitu :
1.      Biaya yang rendah.
2.      Universality, kemampuan untuk akses dari teknologi yang berbeda.
3.      Meningkatkan konektivitas.
4.      Pertukaran informasi yang aman.
5.      Skalabilitas mudah untuk ditingkatkan.

Kekurangan Penggunaan VPN
  • Koneksi internet (jaringan publik) yang tidak bisa kita prediksi. Hal ini dapat kita maklumi karena pada dasarnya kita hanya "nebeng" koneksi pada jaringan pihak lain sehingga otomatis kita tidak mempunyai kontrol terhadap jaringan tersebut.
  • Perhatian lebih terhadap keamanan. Lagi-lagi karena faktor penggunaan jaringan publik, maka kita perlu memberikan perhatian yang lebih untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti penyadapan, hacking dan tindakan cyber crime pada jaringan VPN.
Terlepas dari kekurangannya, ada banyak solusi yang ditawarkan oleh PVN adalah memberikan konektivitas jarak jauh, file sharing, konferensi video dan layanan lain yang berhubungan dengan jaringan. Berbagai fitur yang sudah ditawarkan melalui layanan internet dapat ditawarkan melalui Privat Virtual Network dengan efektifitas biaya.Kelebihan tersendiri dari PVN karena dapat bekerja pada jaringan pribadi dan publik, intinya PVN adalah jaringan privat flexibel.




Rabu, 03 Desember 2014

Terminal Server

Postingan kali ini kita akan membahas mengenai Terminal Server. Nah, sebelum masuk ke pembahasan tentu kita harus tahu dulu apa itu server?

Secara umum server adalah sebuah komputer yang berisi program baik sistem operasi maupun program aplikasi yang menyediakan pelayanan kepada komputer atau program lain yang sama ataupun berbeda. Komputer server adalah komputer yang bisanya dikhususkan untuk menyimpan data yang kan diguakan bersama, atau berbagi basis data. server juga menggunakan sistam oprasi berbasis network ( Network Operating System ) maka komputer server berisi informasi daftar user yang diperbolehkan masuk ke server tersebut.
Terminal server adalah perangkat kera atau server yang memungkinkan 1 atau lebih termianl untuk terkoneksi ke jaringan Local Area Network (LAN) membutuhkan setiap terminal mempunyai NIC (Network Interface Card) atau modem. Terminal disini maksudnya bisa PC, printer atau perangkat lainnya dengan serial port interfacenya RS-232 / RS-423. Terminal server bisa mendukung koneksi hingga 128 perangkat terminal. Terminal server bertindak saperti sebuah multiplayer yang memungkinkan sejumlah komputer kecil, atau terminal-terminal yang lain, untuk mengakses ke sebuah titik LAN yang sama. Terminal server digunakan untuk menyediakan akses ke komputer pusat untuk sejumlah terminal dengan menggunakan biaya yang rendah.
Terminal server adalah salah satu arsitektur dari terminal service. Sebuah layanan yang digunakan untuk mengakses data, aplikasi sampai dekstop windows yang terdapat di sebuah komputer/server jarak jauh melalui sebuah jaringan. Terminal Server adalah komponen server layanan Terminal. Ini menangani tugas otentikasi klien, serta membuat aplikasi yang tersediadari jarak jauh. Hal ini juga dipercayakan dengan tugas membatasi klien sesuai dengan tingkat akses yang mereka miliki. Terminal Server menghormati kebijakan pembatasan perangkat lunak yang dikonfigurasi, sehingga membatasi ketersediaan software tertentu untuk hanya kelompok tertentu pengguna. Informasi sesi remote disimpan dalam direktori khusus, yang disebut Directory Session yang disimpan diserver. Direktori sesi digunakan untuk menyimpan informasi negara tentang sesi. Server terminal juga harus mengelola direktori ini. Terminal Server dapat digunakan dalam cluster juga.
Salah satu implementasi terminal server terdapat pada windows server 2008. Pada Windows Server 2008, telah secara signifikan dirombak. Sementara log in, jika pengguna login ke sistem lokal menggunakan akun Windows Server Domain, dan dari sign-on yang sama dapat digunakan untuk otentikasi sesi remote. Namun, ini memerlukan Windows Server 2008 menjadi terminal OS server, sedangkan OS klien terbatas pada Windows Server 2008, Windows Vista dan Windows 7. Selain itu, terminal server dapat dikonfigurasi untuk memungkinkan koneksi ke program individu, daripada seluruh desktop, dengan menggunakan fitur bernama Remote App. Terminal Services Web Access (TS Web Access) membuat invocable sesi Remote App dari browser web. Ini termasuk kontrol TS Web Access Web Part yang mempertahankan daftar Remote Apps digunakan pada server dan membuat daftar up to  date. Terminal Server juga dapat berintegrasi dengan Windows Sistem Resource Manager untuk throttle penggunaan sumber daya dari aplikasi remote.
Terminal Server dikelola oleh Terminal Server Manager Microsoft Management Console snap-in. Hal ini dapat digunakan untuk mengkonfigurasi masuk persyaratan, serta untuk menegakkan satu contoh dari sesi remote. Hal ini juga dapat dikonfigurasi dengan menggunakan Kebijakan Grup atau Windows Management Instrumentation. Hal ini, bagaimanapun, tidak tersedia dalam versi klien Windows OS, di mana server pra-dikonfigurasi untuk memungkinkan hanya satu sesi dan menegakkan hak-hak account pengguna pada sesi remote, tanpa kustomisasi apapun.Untuk kelancaran komunikasi, dibutuhkan perangkat lunak yang menjembatani antara computer client dengan computer server. Pada jaringan thin client, sumber daya untuk client akan ditanamkan suatu terminal yang berfungsi untuk melayani pengiriman dan permintaan data/informasi ke/dari server. Perangkat lunak ini biasa disebut Client Terminal. Secara keseluruhan system ini disebut dengan Preboot Execution Environment (PXE).
Proses pengiriman dan permintaan data/informasi ini akan ditanggapi oleh perangkat lunak server sebelum diproses oleh sumber daya server. Perangkat lunak ini disebut dengan Terminal Server atau Server Metaframe.Dalam implementasinya, kedua perangkat lunak ini ditanam pada satu mesin yang sama yaitu CPU server karena pengguna tidak memiliki system pemroses sendiri. Namun, perangkat lunak ini bekerja pada sumber daya masing-masing yang dimiliki server maupun client. Artinya, sumber daya yang dimiliki client merupakan pembagian secara virtual dari sumber daya keseluruhan yang dimiliki computer server, sehingga terminal client ditanam pada sumber daya yang telah divirtualisasikan untuk client, sedangkan terminal server ditanam pada sumber daya yang dialokasikan untuk server.
Terminal Server dibangun untuk semua server Windows dan Windows XP/Vista sistem desktop Profesional. Hal ini memungkinkan pengguna untuk login jarak jauh dari berbagai jenis workstation dan "thin" klien. Dengan masuk pengguna membuat sendiri sesi  klien mereka di server.
Sejak diperkenalkannya Windows XP, konsep remote login menjadi lebih akrab bagi pengguna Windows. Tapi mungkin masih ada beberapa pertanyaan.
Jika Anda dapat menjalankan semua aplikasi Anda pada mesin desktop Anda, mengapa Anda harus masuk ke server terminal? Jawaban sebagian besar berputar di sekitar tema bahwa tidak semua yang Anda butuhkan adalah pada desktop Anda, misalnya:Anda sedang duduk disebuah workstation UNIX dan membutuhkan beberapa kemampuan yang hanya Windows menyediakan. Anda sedang duduk dimesin Windows XP/Vista dan membutuhkan beberapa kemampuan yang tidak terpasang pada PC desktop Anda, tetapi tersedia disalah satu server Windows terminal yang dikelola oleh departemen.
Peningkatan kinerja juga dapat dimungkinkan bila menggunakanTerminal Server. PC desktop Anda mungkin dapat melakukan tugas-tugas tertentu, tetapi juga dapat menjadi tua atau lambat. Atau Anda mungkin bekerja di rumah dan mengakses file Anda---yang berada pada salah satu file server departemen lebih lambat (oleh standar net lokal) Link. Anda akan menemukan lebih cepat dalam kasus tersebut untuk login ke Terminal Server untuk mengedit spreadsheet besar Anda daripada untuk mengedit pada PC rumah Anda, karena yang terakhir akan memerlukan men-download file dari direktori file server Anda kesistem rumah Anda, kemudian meng-upload hasil kembali ke file server.

Beberapa komponen penting dari terminal server :
  • Server, disini server sangat dibutuhkan karena jika tidak ada server maka tidak akan ada terminal server karena konsep dari terminal server adalah adanya server dan adanya client
  • User dan Input Devices. Ini juga sangat dibutuhkan dimana user disini adalah client dan input device nya adalah perangkat yang digunakan untuk mengakses server melalui client contohnya mouse dan keyboard.
  • Displays ini juga penting karena jika tidak ada tampilan maka apa yang akan client akses.
  • Operating System dan Applications. Dalam konsep terminal server, komputer server memerlukan OS dan Apllication yang kemudian dapat diakses user atau client dari jarak jauh  menggunakan remote desktop.



Cara kerja terminal server

Terminal Server bekerja dengan mengetahui bagaimana menanggapi proses klien yang Anda berjalan di UNIX atau Windows host lokal Anda. Ini "klien terminal" menyajikan anda dengan jendela yang mensimulasikan monitor lokal. Terminal Server mengelola semua sumber daya komputasi untuk Anda dan memberikan Anda dengan lingkungan Anda sendiri. Server menerima dan memproses semua stroke kunci dan klik mouse yang dikirim oleh masing-masinklien dan mengarah kan output display (audio dan video) untuk setiap klien yang sesuai. Anda memiliki akses ke semua sumber daya Anda berwenang jaringan dan dapat menjalankan aplikasi yang dibuat tersedia untuk Anda di server. Semua aplikasi yang didukung oleh Windows 2003 Server dapat dijalankan melalui Terminal Server.
Terminal Server Klien
·         Microsoft RDP Client untuk Windows. Untuk mengakses terminal server client menggunakan Remote desktop protocol
·         Remote Desktop Connection. Microsoft menyediakan "Remote Desktop Connection" alat yang memungkinkan Anda untuk terhubung ke server terminal. Menggunakan RDP Microsoft (Remote Desktop Protocol) untuk berkomunikasi dengan Server Terminal. Jika hal ini belum diinstal pada workstation Windows Anda.

Kelebihan :
  • Resources tidak terbuang sia – sia karena resources ada di Server
  • User tidak perlu menginstall aplikasi yang dibutuhkan karena di server sudah ada dan tinggal diakses
  • Biaya murah karena tidak perlu Pcyang mahal untuk mengakses Terminal Server
  • User tidak perlu ke ruang server untuk mengakses server
  • Efisiensi dalam penggunaan software dan hardware
  • Dengan system terminal server, perusahaan dapat melakukan efisiensi dan maintenance lebih mudah karena terpusat dan integrated
  • PC client dapat menggunakan system operasi manapun, seperti Windows, Linux, Machintos,
  • Hemat Resource, karena yang diberdayakan hanya server yang bertindak sebagai Terminal dan untuk setiap user yang menggunakan software yang berada di terminal server dapat berdiri sendiri layaknya PC desktop
  • Sangat efisien digunakan untuk mengoperasikan software-software multi user yang menuntut bekerja secara client server seperti software casir, accounting, billing system, Purchase, POS… yang tidak dibatasi oleh lokasi yang berbeda karena system koneksitasnya dapat melalui internet dengan system VPN di atas.
  • Terminal Server dapat dimanage sehingga disisi client hanya menjalankan Aplikasi tertentu saja
  • Data transfer tidak memerlukan bandwith yang besar
  • Dapat Membuat sebuah aplikasi yang sebenarnya tidak bisa berjalan secara client server menjadi dapat dioperasikan berjalan secara client server.
  • Penggunaan terminal ini dapat memanfaatkan printer local atau disk drive local secara mandiri.
  • Penggunaan aplikasi dengan multi user dengan sistem terpusat lebih mudah dalam melakukan maintenance.

Kekurangan :
  • Membutuhkan local computer yang rentan terkena virus dan spyware karena antivirus terinstall di server
  • Software yang digunakan setiap user harus sama karena software berasal dari server.
  • Performance nya akan rendah jika server rusak
  • Ada beberapa software yang tidak ssuai karena terminal server berjalan di windows. Misalnya windows server 2008 nah ada beberapa yang tidak sesuai jika diinstall di server
  • Tidak untuk multimedia seperti video dan sound karena didesain untuk business

Cloud Computing

Sekarang kita bakalan membahas mengenai Cloud Computing. Cekidot ^^
         
        Cloud computing mungkin masih samar terdengar bagi orang awam. Tetapi keberadaan cloud computing di era digital kini sebenarnya telah terasa di tengah masyarakat dalam kehidupan sehari - hari seperti penggunaan email dan juga media sosial
       
       Cloud Computing dapat digambarkan seperti sebuah jaringan listrik. Nah, untuk bisa menggunakan listrik apakah kita harus mempunyai pembangkit listrik sendiri? oooh tentu tidak. Dalam hal ini, kita tinggal melepon orang listrik, terus minta pasangin listrik, selesai deh. kemudian bayarannya disesuaikan dengan pemakaian kita perbulan. naah, seperti itulah kira-kira Cloud Computing. 

A.   Pengertian Cloud Computing

    Definisi Cloud Computing (komputasi awan) secara umum merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dalam suatu jaringan dengan pengembangan berbasis internet (awan).



   Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan") tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.

B.   Sejarah Cloud Computing
     
       Sebelum masuk pada materi selanjutnya, kita perlu mengetahui sejarah dari Cloud Computing itu sendiri.
       Dimulai pada tahun 1960-an, John McCarth seorang pakar komputer dari MIT meramalkan bahwa suatu hari nanti komputerisasi akan menjadi infrastruktur publik layaknya seperti berlangganan listrik atau telepon. Kemudian pada akhir tahun 1990-an, lahir konsep ASP (Application Service Provider) yang ditandai munculnya perusahaan pengolah data center. Selanjutnya pada tahun 1995, Larry Ellison, pendiri Oracle, melahirkan wacana “Network Computing” pasca penetrasi Microsoft Windows 95 yang merajai pasar software dunia pada saat itu. Ide itu menyebutkan bahwa PC tidak perlu dibenamkan software yang membuat berat kinerja dan cukup diganti sebuah terminal utama berupa server. Pada awal tahun 2000-an, Marc Beniof, eks Vice President Oracle melansir aplikasi CRM berbentuk “software as a service” bernama Salesforce.com sebagai penanda lahirnya cloud computing. Tahun 2005, situs online shopping Amazon.com meluncurkan Amazon EC2 (Elastic Compute Cloud), diikuti Google dengan Google App Engine, dan IBM yang melansir Blue Cloud Initiative.


C.    Karakteristik Cloud Computing
  1. Multitenancy (shared resources): berdasarkan model bisnis di mana sumber daya dibagi pakai bersama (beberapa pengguna memakai sumber daya yang sama) di tingkat jaringan, tingkat pengguna, dan tingkat aplikasi.
  2. Massive scalability: walaupun organisasi mungkin mempunyai ratusan atau ribuan sistem, cloud computing memberikan kemampuan sampai puluhan juta sistem, di samping kemampuan skala besar dalam memanfaatkan pita lebar dan tempat penyimpanan data.
  3. Elasticity: pengguna dapat secara cepat meningkatkan dan menurunkan sumber daya komputasi yang diperlukan, serta melepaskan sumber daya untuk penggunaan lainnya kalau tidak diperlukan lagi.
  4. Pay-as-you-go: pengguna hanya membayar sumber daya yang sesungguhnya dipakai dan hanya pada waktu mereka membutuhkan.
  5. Self-provisioning of resources: sumber daya yang dipunyai oleh pengguna sendiri, seperti sistem-sistem tambahan (kemampuan pengolahan, software, tempat penyimpanan data) dan jaringan.

d     D.   Arsitektur Cloud Computing
              
              Arsitektur cloud computing dapat dibedakan kedalam 4 (empat) lapisan, yaitu: lapisan perangkat keras (hardware), infrastruktur, platform, dan aplikasi, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar dibawah ini.



      Berdasarkan Gambar diatas, lapisan paling bawah adalah lapisan perangkat keras. Lapisan ini bertanggung jawab dalam pengelolaan sumber daya fisik dari cloud. Lapisan ini terdiri dari perangkat fisik seperti serverrouterswitchpower, dan sistem pendingin. Secara fisik, lapisan ini sering dikelompokkan sebagai pusat data (data center). 
       Lapisan selanjutnya adalah lapisan infrastruktur. Lapisan infrastruktur dikenal dengan lapisan virtualisasi dan bertanggung jawab untuk membentuk media yang terdiri dari media penyimpanan (storage) dan sumber daya komputasi yang terpartisi dari sumber daya fisiknya.
          Lapisan berikutnya adalah lapisan platform. Lapisan ini terdiri dari sistem operasi dan kerangka aplikasi. Lapisan ini bertanggung jawab untuk meminimalisasi beban penyebaran aplikasi secara langsung ke dalam wadah mesin virtual. 
           Tingkatan tertinggi dari hirarki arsitektur cloud computing adalah lapisan aplikasi. Lapisan ini terdiri dari aplikasi aktual dari cloud dimana jenis layanannya secara langsung dapat dikirimkan atau digunakan oleh pengguna akhir. Secara umum jenis delivery service yang disampaikan melalui lapisan ini disebut sebagai Software as a Service (SaaS). Bila dibandingkan dengan lingkungan layanan tradisional, seperti dedicated server farms atau server clusters, arsitektur cloud computing lebih modular. Setiap lapisan memiliki sistem loosely-coupled antara lapisan di atas dengan yang di bawah.

E.   Jenis Layanan Cloud Computing

1. Software as a Service (SaaS)
   Model ini memberikan user sebuah aplikasi bisnis yang diakses melalui web. Umumnya user melakukan sewa aplikasi sehingga dapat mengakses fitur-fitur yang ada, user juga dapat membayar biaya tambahan untuk mengakses kapasitas / fitur yang lebih banyak. Dengan naiknya teknologi web seperti AJAX, memungkinkan web memiliki tingkat user experience yang mendekati desktop application.
     Contoh model seperti ini sudah banyak :
  • Salesforce : Customer Relationship Management
  • Yahoo : Email
  • Google : Email, Google Doc
  • Zoho : Collaboration Application
     
      2.  Platform as a Service (PaaS)
       Disini, konsumen diberikan sebuah platform untuk pengembangan sampai implementasi sistem. Konsumen harus untuk membuat dan mengimplementasikan sistemnya sendiri. Umumnya tools untuk development disediakan dalam bentuk web application.
          PaaS umumnya memiliki fitur sebagai berikut :
  • Development tools berbasis browser internet
  • Skalabilitas, access control, security, dan web service tersedia
  • Integrasi yang mudah dengan aplikasi lain selama pada platform yang sama
  • Tersedia connector untuk terhubung dengan sistem lain diluar komputasi cloud

      3.  Infrastructure as a Service (IaaS)
         Model ini hanya memberikan user aspek dasar dari computing seperti jaringan, storage, prosessor untuk computing. Infrastruktur komputasi cloud sangat bergantung padavirtualisasi. Untuk virtualisasi akan dijelaskan nanti pada bagian bawah.
          IaaS umumnya memiliki fitur :
  • Memiliki pilihan virtual machine yang beragam, baik yang sama sekali kosong, memiliki OS preinstalled, bahka telah memiliki beberapa office productivity tools terinstall
  • Kemampuan untuk meningkatkan atau menurunkan kemampuan computing baik secara manual atau otomatis (optimization)
  • Terdapat tools untuk memproses banyak data ataupun memproses aplikasi dengan perhitungan yang rumit
  • Dapat menyimpan data pada beberapa lokasi geografis fisik (memudahkan download)


F.   Cara Kerja Cloud Computing
    Ketika kita membuka internet. Apa yang dilihat oleh pengguna adalah perangkat lunak yang menyajikan interface bagi pengguna dari webserver. Perangkat lunak tersebut berfungsi mengumpulkan perintah-perintah atau instruksi dari pengguna seperti mengklik, mengetik, mengupload dan lain-lain.
   Perintah-perintah ini kemudian dilanjutkan ke server aplikasi. Kemudian informasi tersebut disimpan dan dilanjutkan dari database server atau file server dan disajikan dengan halaman yang telah diperbaharui. Sehingga pengguna akan mendapatkan manfaat menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak dari komputer seperti mengirim e-mail dan sebagainya.
Ketika berbicara tentang sistem cloud computing, sistem ini terbagi menjadi dua bagian: ujung depan (front end) dan ujung belakang (back end). Mereka terhubung satu sama lain melalui jaringan, biasanya adalah Internet. Front end adalah sisi pengguna komputer (user), atau klien (client). Sementara back end adalah bagian “cloud” dari sistem ini.

       


       Front end termasuk komputer klien dan aplikasi yang diperlukan untuk mengakses sistem komputasi awan. Tidak semua sistem komputasi awan memiliki antarmuka pengguna yang sama. Untuk mengakses layanan Web 2.0 seperti email berbasis web hanya dibutuhkan browser biasa seperti Firefox, Internet Explorer atau Opera. Namun ada pula sistem cloud computing yang memiliki aplikasi sendiri (proprietary) yang harus diinstal di komputer client.
Sementara di back end sistem adalah berbagai komputer, server dan sistem penyimpanan data yang menciptakan “cloud” dari layanan komputasi. Secara teori, sebuah cloud computer system dapat mencakup hampir semua program komputer yang dapat anda bayangkan, dari pengolahan data hingga video game. Biasanya, setiap aplikasi akan memiliki server khususnya sendiri.




Sebuah server pusat mengelola sistem, memantau lalu lintas dan permintaan client untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Sistem ini mengikuti seperangkat aturan yang disebut protokol dan menggunakan jenis khusus dari perangkat lunak yang disebut middleware. Middleware network memungkinkan komputer untuk berkomunikasi satu sama lain. Sebagian besar, server tidak berjalan pada kapasitas penuh. Itu berarti ada kekuatan pemrosesan yang hasil buangannya tidak terpakai. Maka akan memerlukan sebuah cara. Teknik ini disebut virtualisasi server. Dengan memaksimalkan output dari setiap server, virtualisasi server mengurangi kebutuhan pada mesin dalam bekerja.

G.  Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing
       Kelebihan sistem cloud computing antara lain:
  1. Kemudahan Akses. Ini merupakan kelebihan yang paling menonjol dari cloud computing, yaitu kemudahan akses. Jadi kita tidak perlu berada pada suatu komputer yang sama untuk melakukan suatu pekerjaan, karena semua aplikasi dan data kita berada pada server cloud.
  2. Fleksibilitas. Hampir sama seperti contoh di atas, data yang kita perlukan tidak harus kita simpan di dalam harddisk atau storage komputer kita. Dimanapun kita berada, asalkan terkoneksi internet, kita bisa mengakses data kita karena berada pada server cloud.
  3. Penghematan (Tanpa Investasi Awal). Pastinya dengan adanya cloud computing, akan memungkinkan bagi perusahaan untuk mengurangi infrastruktur IT yang pastinya memerlukan investasi yang besar, baik berupa investasi hardware, software, maupun human resources-nya
  4. Mengubah CAPEX Menjadi OPEX. CAPEX = Capital Expenditure (pengeluaran modal), sedangkan OPEX = Operational Expenditure (pengeluaran operasional). Seperti kelebihan sebelumnya, ini masih seputar masalah keuangan. Jadi dengan menggunakan teknologi cloud computer ini, kita tidak harus melakukan pengeluaran modal, sebaliknya kita hanya melakukan pengeluaran operasional.
  5. Lentur dan Mudah Dikembangkan. Sesuai dengan salah satu karakter cloud computing yaitu Rapid Elasticity, maka ini juga merupakan salah satu kelebihan cloud computing. Jadi, customer bisa dengan mudah menaikkan atau menurunkan resource yang dipakai, dan ini akan mempengaruhi cost yang mereka keluarkan.
  6. Fokus Pada Bisnis Bukan Pada IT. Dengan mempercayakan semua pengelolaan seputar IT pada cloud service provider, maka kita akan lebih focus pada bisnis kita bukan pada pengelolaan IT nya.
Kekurangan sistem cloud computing antara lain:
  1. Hal yang paling wajib dalam cloud computing adalah koneksi internet, internet bisa dibilang jalan satu-satunya menuju komputasi awan, ketika tidak ada koneksi internet ditempat kita berada maka jangan harap bisa menggunakan sistem cloud computing. Hal ini masih menjadi hambatan khsusnya bagi Indonesia, karena belum semua wilayah di tanah air terjangkau oleh akses internet, ditambah lagi sekalipun ada koneksinya belum stabil dan kurang memadai.
  2. Kerahasiaan dan keamanan adalah salah satu hal yang paling diragukan pada cloud computing. Dengan menggunakan sistem cloud computing berarti kita mempercayakan sepenuhnya atas keamanan dan kerahasiaan data-data kepada perusahaan penyedia server cloud computing. Contoh paling sederhana adalah ketika kita menyimpan foto-foto kita di Facebook dengan beberapa konfigurasi privasi yang diberikan kepada kita, maka selebihnya kita mempercayakan keamanan file-file tersebut kepada Facebook. Andai kata foto-foto tersebut hilang kita tidak bisa menuntut karena kita memanfaatkan jasa tersebut secara cuma-cuma alias gratis. Saat ini sudah mulai banyak perusahaan-perusahaan penyedia sewa hosting (server) penyimpanan file semisal 4shared, Indowebster, Ziddu, dan lain-lain, ada yang gratis dan juga yang berbayar.
  3. Kualitas server cloud computing adalah salah satu pertimbangan terpenting sebelum kita memutuskan untuk menyediakan jasa penyedia server cloud computing. Bukan tidak mungkin kita akan dirugikan ketika server tempat dimana kita menyimpan file atau akses program sewaktu-waktu akan down atau berperforma buruk, alih-alih kita semakin dimudahkan dengan cloud computing justru kita malah dirugikan karena kualitas server yang buruk.



 

Blog Template by BloggerCandy.com