Kamis, 21 Mei 2015

Merancang Jaringan 1 Gedung 3 Lantai menggunakan Static Routing dengan menggunakan Mikrotic RB951Ui – 2HND


A. Desain Perancangan Jaringan
Seperti tema pada makalah ini, kami merancang jaringan komputer 1 Gedung 3 Lantai, adapun desain dari perancangan ini adalah sebagai berikut :


Dari desain jaringan diatas, dapat kita lihat terdapat 5 buah segment jaringan, kita
ilustrasikan gedung ini bernama Gedung kelompok 4, mengapa kami merancang jaringan
pada gedung kelompok 4 seperti diatas, kita akan merancang jaringan 1 Gedung 3 Lantai,
dengan masing-masing lantai di setiap gedung memiliki sebuah router yang terhubung ke
router utama, hal ini dikarenakan :

1. Kami menggunakan jaringan backbone sebagai alternatif dalam pengiriman packet     data dengan cara Router utama sebagai backbone yang terhubung ke seluruh router yang ada disetiap lantai, hal ini dimaksudkan agar, jika jaringan antar router disetiap lantai terputus, koneksi akan tetap tersambung dengan memanfaatkan jaringan backbone sebagai rute cadangan dari jaringan tersebut.

2. Keterbatasan alat yang dimiliki, router yang kita miliki hanya mempunya 5 buah port, dan yang satu portnya digunakan sebagai POE, sehingga pada router utama 3 buah portnya terhubung ke setiap router yang ada di setiap lantai, dan sisanya digunakan untuk mengkonfigurasi mikrotik, tentu saja port yang dapat digunakan sudah habis terpakai.

3. Disini tidak adanya penggunaan switch, sehingga minimnya host yang dapat digunakan untuk langsung terhubung melalui LAN ke sebuah router, solusi dalam mengganti fungsi switch dengan cara salah satu port pada router bagian master portnya divirtualkan menjadi switch.

4. Router di lantai satu dan tiga dapat menampung 2 host sedangkan pada lantai dua hanya dapat menampung sebuah host, hal ini disebabkan port pada mikrotik yang kita gunakan hanya tersisa dua pada lantai satu dan tiga sedangkan pada lantai dua hanya tersisa satu.

B. Analisis Kebutuhan Infrastruktur

1. Empat buah router, dimana satu router untuk menjadi router utama dan tiga router lagi untuk masing-masing lantai. Disini kita menggunaka router mikrotik dengan spesifikasi berikut :
a. RB9521n
b. RB951Ui-2HND

2. Laptop sebanyak 5 unit.
3. Kabel UTP tipe category 5e :
·         Lima kabel berjenis stright
·         Lima kabel berjenis cross

4. Embedded : NIC, Connector RJ45, Wi-fi, Modem, Ekstensi.
5. Aplikasi Winbox
6. Akses ke jaringan public.

C. Teori Singkat
1. Mikrotik
Mikrotik merupakan sebuah perusahaan kecil yang berkantor pusat di Latvia, Bersebelahan dengan Rusia yang bergerak dalam bidang produksi Hardware (Perangkat Keras) dan Software (Perangkat Lunak) yang berhubungan dengan sistem jaringan komputer.Mikrotik dibentuk oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully adalah seorang penduduk amerika yang berimigrasi ke Latvia.Kemudian di Latvia dia berjumpa dengan Arnis Riekstins , seorang sarjana Fisika dan Mekanik. Mikrotik didirikan pada tahun 1995 dan fokus untuk mengembangkan router dan sistem jaringan ISP (Internet Service Provider) Nirkable.

Jenis-Jenis Mikrotik
v  MikroTik RouterOS™ adalah sistem operasi berbasis Linux dan perangkat lunak (Software) yang digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless, dan banyak digunakan oleh perusahaan ISP (Internet Service Provider) dan provider hotspot.

v  RouterBoard adalah router embedded produk yang diproduksi oleh mikrotik. Routerboard seperti sebuah pc mini yang terintegrasi dengan periperal lainnya karena dalam satu board tertanam prosesor, ram, rom, dan memori flash.

 2. Jaringan Backbone
Untuk jaringan “backbone”, kita akan menerapkan topologi mesh. Dengan topologi mesh, peluang masalah jaringan terputus dapat diminimasilir. Karena setiap router memiliki rute cadangan untuk menuju ke router jaringan lain. Backbone merupakan sebuah teknik yang digunakan dalam penggabungan beberapa jaringan lokal pada masing-masing lantai dari bangunan bertingkat dengan menggunakan satu jalur kabel utama dan khusus. Backbone merupakan jalan, saluran utama, atau bisa disebut dengan jalan tol dalam sebuah jaringan.
Teknik backbone merupakan teknik yang paling banyak digunakan karena dapat mencega bottleneck yang terjadi pada server. Hal yang perlu diperhatikan sebelum
membangung jaringan backbone :
  • Kebutuhan yang berkaitan dengan desain akses jaringan, meliputi jenis data, pelayanan, IP, dan frame relay
  • Kapasitas yang dibutuhkan dalam membangun jaringan backbone tergantung pada desain keluarannya
  • Topologi dan teknologi yang akan digunakan perlu dipertimbangkan
  • Topologi akan berpengaruh pada jumlah dan letak node, desain saluran, maupun keseluruhan desain akses backbone

Backbone menyediakan banyak efisiensi yang tidak disediakan oleh jaringan meshed-access, meliputi:
  • Penggabungan lalu lintas (mengeliminasi path (saluran) yang memilki tipe lalu lintas berbeda
  • Patform dengan bandwidth yang tinggi
  • Rerouting dan redundancy
  • Skala ekonomis
  • Arsitektur untuk memperbaiki kerusakan atau gangguan sendiri
  • Berbagi perlengkapan dan fasilitas antar berbagai lokasi
  • Routing yang cerdas 
  • Bandwidth dinamik dengan alokasi sumber daya
  • Topologi yang fleksibel dengan berbagai gaya desain
10.  Pengaturan jaringan yang terpusat maupun terdistribusi
11.  Fleksibilitas

3. Winbox
Cara yang paling banyak digunakan untuk mengakses Router Mikrotik adalah
dengan menggunakan aplikasi winbox. Aplikasi ini dapat didownload pada situswww.Mikrotik.com maupun di http://www.Mikrotik.co.id/download.php.

4. Prinsip Statik Routing
Dalam menerapkan static routing statik, kita akan mengisikan entry route pada tabel routing secara manual disetiap router yang ada dalam jaringan. Entry tersebut diperlukan oleh router untuk mengetahui network tujuan dan bagaimana mencapai network tersebut. Sebuah routing statik yang akan dimasukkan ke tabel routing harus mengandung 3(tiga) informasi, yaitu :
·         Network Address, informasi ini merupakan network dari address network yang akan dituju (destination).
·         Subnet mask (prefix), informasi ini merupakan prrefix atau subnet mask dari network yang akan dituju (merupakan prefix dari network address pada point diatas.
·         Next Hop atau Gateway, informasi ini berguna untuk memberitahukan kepada router tentang bagaimana mencapai network tujuan yang telah didefinisikan di point 1. Next hop merupakan IP Address dari router tetangga yang dapat digunakan untuk mencapai network tujuan.
  Alokasi Alamat Ip

§  Jaringan Backbone
Yang dimaksud sebagai jaringan backbone pada jaringan ini adalah jaringan – jaringan yang menghubungkan antara router utama ke router-router masing-masing lantai dan koneksi antar router-router setiap lantai sehingga membentuk topologi mesh.

D. Routing dan Koneksi ke Jaringan Public
Agar komputer di setiap jaringan dapat saling terhubung satu sama lain, maka perlu
ditambahkan table routing pada setiap router. Routing yang dapat diberikan dapat berupa routing static atau pun routing dynamic. Untuk perancangan kita kali ini kita akan menggunakan routing static terlebih dahulu. Kemudian, agar setiap komputer ini dapat terhubung ke internet atau jaringan public, maka interface router utama mesti terhubung ke interface router public dan komputer nantinya dapat terhubung dengan satu alamat IP public yang dapat dipakai secara bersama-sama dengan melakukan NAT(Network Address Translation).

E. Langkah Kerja
1. Sharing Koneksi Modem ke adapter pada laptop.
  • Klik kanan adapter modem. Pilih properties.
  • Pada tab sharing, pilih Local Arean Network, centang kedua option Allow, klik Ok.
  • Setelah di sharing lihat berapa IP yang didapat pada adapter Local Area Network. IP yang didapat adalah 192.168.137.1/24. Ingat IP ini, karena nanti akan kita tambahkan pada interface router.
2. Pengaturan Router Utama
  • Mengakses Mikrotik dan Mereset Konfigurasi Router Untuk mengakses mikrotik Router MikroTik, cukup menghubungkan salah satu interface MikroTik (biasanya ether2) dengan port Network Interface Card (port LAN Card) pada PC/Laptop/ kabel yang dapat digunakan adalah kabel UTP jenis straight.
  • Konfigurasi Port / Interface Router Mikrotik yang kami gunakan memiliki 5 buah port ethernet, namun secara default hanya memiliki 4 buah port ethernet yang difungsikan sebagai interface router yaitu either2, either3, either3, either4 dan either5 pada RouterBoard 951-2n, sedangnkan pada RouterBoard RB951Ui-2HND yaitu either1, either2, either3 dan either4 sedangkan pada either5 dfungsikan sebagai POE Output untuk menberikan daya kepada router lain sehingga router lain dapat difungsikan tanpa menggunakan arus listrik
  • Konfigurasi IP Address. Konfigurasi IP Address merupakan konfigurasi yang sangat penting, jika salah dalam menerapkan konfigurasi IP Address pada interface router, maka routing tidak akan berjalan sempurna.
  • Konfigurasi NATUntuk translasi ip publik ke ip private, masuk ke ip > firewall. Pada tab NAT, klik tanda +. Out interface : R.Utama. Action : masquarede. Atau bisa dengan cara mengetiknya pada terminal :

Ip firewall add chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade
  • Konfigurasi Routing




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

leave your comment, please :)

 

Blog Template by BloggerCandy.com