Sabtu, 18 Oktober 2014

Topologi Jaringan

A.    Mengenal Topologi Jaringan

Topologi adalah cara pengaturan hubungan antar komputer dalam jaringan komputer. Topologi jaringan komputer adalah suatu cara atau konsep untuk menghubungkan beberapa atau banyak komputer sekaligus menjadi suatu jaringan yang saling terkoneksi. Dan setiap macam topologi jaringan komputerakan berbeda dari segi kecepatan pengiriman data, biaya pembuatan, serta kemudahan dalam proses maintenance nya. Dan juga setiap jenis topologi jaringan komputer memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Beberapa contoh topologi jaringan Komputer antara lain bus, token-ring, dan star.
Menurut Dede Sopandi dalam bukunya mengenai jaringan komputer (2008 : 27-32) Topologi jaringan adalah susunan atau pemetaan interkoneksi antara node, dari suatu jaringan, baik secara fisik (riil) dan logis (virtual). Topologi menggambarkan metode yang digunakan untuk melakukan pengabelan secara fisik dari suatu jaringan. Topologi fisik jaringan adalah cara yang digunakan untuk menghubungkan workstation-workstation di dalam LAN tersebut.
Tujuan dari suatu jaringan adalah menghubungkan jaringan-jairngan yang telah ada dalam jaringan tersebut sehingga informasi dapat ditransfer dari satu lokasi yang lain. Terdapat faktor-faktor yang perlu mendapat pertimbangan untuk hkefektivitas dan efisiensinya. Faktor-faktor tersebut adalah :
1.     Biaya, sistem apa yang paling efisien yang dibutuhkan dalam organisasi
2.     Kecepatan, sampai sejauh mana kecepatan yang dibutuhkan dalam sistem
3.     Lingkungan, berkaitan dengan faktor lingkungan lain, yang berpengaruh pada jenis perangkat keras  yang digunakan.
4.     Ukuran, sampai seberapa besar ukuran jaringan. Apakah jaringan membutuhkan file server atau sejumlah server khusus.
5.     Konektivitas, apakah pemakai yang lain yang menggunakan komputer/ laptop mengakses jaringan dari berbagai lokasi.

Topologi jaringan sendiri terbagi menjadi dua yaitu:
1.   Physical. Merupakan gambaran fisik dari hubungan antara perangkat (komputer, server, hub, switch, dan kabel jaringan) yang membentuk suatu pola khusus
2.  Logical. Merupakan gambaran bagaimana suatu perangkat dapatberkomunikasi dengan perangkat lainnya.

          Berikut jenis-jenis topologi jaringan:

          1.  Topologi Bus



Gambar 1. Topologi Bus

     Pada topologi Bus semua komputer dihubungkan secara langsung pada media transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Kebel untuk menghubungkan jaringan ini biasanya menggunakan kebel koaksial. Setiap Server dan Workstation yang disambungkan pada Bus menggunakan konektor T (T-Connector). Pada kedua ujung kabel harus diberi Terminator berupa Resistor yang memiliki resistansi khusus sebesar 50 Ohm yang berwujud sebuah konektor, bila resistansi dibawah maupun diatas 50 Ohm, maka Server tidak akan bisa bekerja secara maksimal dalam melayani jaringan, sehingga akses User atau Client menjadi menurun. Sekarang ini, topologi bus sering digunakan backbone (jalur utama), dengan menggunakan kabel Fiber Optik sebagai media transmisi.
     Suatu contoh jaringan bus adalah jaringan Ethernet yang pertama kali ditemukan oleh Digital Intel Xerox (DIX) yang dikenal dengan nama Ethernet-II. Jaringan ini menggunakan topologi bus dengan teknologi yang dikenal dengan nama CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Acces/Collision Detection).Sekarang ini, topologi bus sering digunakan backbone (jalur utama), dengan menggunakan kabel fiber optik sebagai media transmisi.
     Berikut beberapa karakteristik topologi bus :
  • Node-node dihubungkan secara serial sepanjang kabel dan pada kedua ujung kabel ditutup dengan terminator.
  • Sangat sederhana dalam instalasi karena hanya menghubungkan antar simpul saja.
  • angat ekonomis dalam biaya karena hanya dibutuhkan kabel dan konektor yang harganya tidak terlalu mahal.
  • Paket-paket data saling bersimpangan pada suatu kabel sehingga jika node yang dihubungkan semakin banyak, kinerja jaringan akan semakin turun karena sering terjadi tabrakan (collision).
  • Tidak diperlukan hub. Yang banyak diperlukan adalah Tconnector pada setiap Ethernet Card.


 Keunggulan topologi Bus:
  1. Penggunaan kabel sedikit, sehingga terlihat sederhana dan hemat biaya.
  2. Pengembangan menjadi mudah.


  Kelemahan topologi Bus:
  1. Jaringan akan terganggu bila salah satu komputer rusak.
  2. Jika tingkat traffic tinggi dapat menyebabkan kemacetan.
  3. Membutuhkan Repeater untuk jarak jaringan yang terlalu jauh (jika menggunakan kabel coaxial).
  4. Bila terjadi gangguan yang terlalu serius, maka proses pengiriman data menjadi lambat karena lalu lintas jaringan penuh dan padat akibat tidak ada pengontrol User.
  5. Deteksi kesalahan sangat kecil, sehingga bila terjadi gangguan maka sulit sekali mencari kesalahan tersebut.

2.  Topologi Ring


Gambar 2. Topologi Ring


     Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk Loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian topologi ini memiliki kemampuan melakukan Switching ke berbagai arah Workstation. Keuntungan dari topologi jaringan ini antara lain adalah tingkat kerumitan jaringan rendah (sederhana). Topologi ini sering digunakan untuk jaringan yang luas pada satu kota dengan menggunakan media transmisi kabel fiber optik, misalnya untuk menghubungkan beberapa ISP pusat dan cabang dalam satu kota.
     Beberapa karakteristik dari topologi ring adalah:
  • Node-node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel dengan bentuk jaringan seperti lingkaran.
  • Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi bus.
  • Paket-paket data dapat mengalir dalam satu arah sehingga tabrakan dapat dihindarkan.
  • Masalah yang dihadapi sama dengan topologi bus, yaitu jika salah satu node rusak, maka seluruh jaringan tidak dapat berkomunikasi.


Keunggulan topologi Ring:
  1. Hemat kabel.
  2. Untuk membangun jaringan dengan topologi ini lebih murah bila dibandingkan dengan topologi Star.


          Kelemahan topologi Ring:
  1. Sangat peka terhadap kesalahan jaringan.
  2. Sukar untuk mengembangkan jaringan, sehingga jaringan tersebut nampak menjadi kaku.
  3. Biaya pemasangan lebih besar.

    3.  Topologi Star




Gambar 3. Topologi Star


     Pada Topologi jaringan Star, setiap Workstation dihubungkan dengan menggunakan alat penghubung terpusat atau yang disebut dengan konsentrator. Masing – masing Workstation tidak saling berhubungan. Jadi setiap Workstation yang terhubung ke konsentrator tidak akan dapat berinteraksi atau berkomunikasi sebelum konsentrator dihidupkan. Bila Konsentrator dimatikan, maka seluruh koneksi jaringan akan terputus. Bila dibandingkan dengan sistem topologi jaringan Bus, sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sederhana, hanya saja pada sistem ini membutuhkan konsentrator.
     Pada topologi ini beban yang dipikul oleh konsentrator cukup berat, dengan demikian tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar. Hubungan antar Workstation akan dilakukan melalui peralatan yang disebut konsentrator, sehingga setiap Workstation dihubungkan dengan kabel jaringan ke konsentrator. Jadi, tidak ada hubungan kabel antar Workstation. Pada topologi Star, penambahan Workstation tidak akan mengganggu sistem yang sedang bekerja, tinggal menambah kabel dari Workstation ke konsentrator. Begitu pula jika salah satu Workstation kabelnya terputus atau terjadi kerusakan, maka tidak akan mengganggu Workstation lain yang sedang bekerja. Yang bertindak sebagai konsentrator dalah Hub dan Switch
     Berikut disajikan karakteristik dari topologi star:
  1. Setiap node berkomunikasi langsung dengan konsentrator (Hub)
  2. Bila setiap paket data yang masuk ke hub di-broadcast ke seluruh node yang terhubung sangat banyak, maka kinerja jaringan akan semakin turun.
  3. Sangat mudah dikembangkan sebab setiap node hanya terhubung secara langsung ke konsentrator.
  4. Jika salah satu kartu Ethernet rusak atau salah satu kabel pada terminal putus, maka keseluruhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi.


     Keunggulan topologi Star:
  1. Fleksibel dalam hal pemasangan jaringan baru, tanpa mempengaruhi jaringan yang sudah ada sebelumnya.
  2. Bila salah satu kabel koneksi User putus, maka hanya komputer  User yang bersangkutan saja yang tidak berfungsi dan tidak mempengaruhi User yang lain (keseluruhan hubungan jaringan masih tetap bekerja).


     Kelemahan topologi Star:
  1. Boros dalam pemakaian kabel, jika dihubungkan dengan jaringan yang lebih besar dan luas.
  2. Bila pengiriman data secara bersamaan waktunya, dapat terjadi Collision.



  4.  Topologi Mesh


Gambar 4. Topologi Mesh


     Topologi Mesh merupakan topologi yang dibangun dengan memasang Link diantara semua Node. Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh atau Fully-Connected Mesh, yaitu sebuah jaringan dimana setiap Node terhubung langsung ke semua Node yang lain. Jumlah saluran atau Link yang harus disediakan untuk membentuk jaringan topologi Mesh adalah jumlah Node (Station) dikurang 1 (n-1, n = Jumlah Node). Misal, jika semua Node dalam jaringan terdapat 5 Node, maka setiap Node harus me-Link (menyambung) ke 4 Node lainnya.
    Topologi Mesh biasanya digunakan pada ISP (Internet Service Provider) untuk memastikan bila terjadi kerusakan pada salah satu sistem komputer maka tidak akan mengganggu hubungan jaringan dengan sistem komputer lain dalam jaringan.
     Karakteristik topologi mesh adalah:
  1. Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan-peralatan yang ada.
  2. Susunannya pada setiap peralatan yang ada di dalam jaringan saling terhubung satu sama lain.
  3. Jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, maka akan sulit untuk mengendalikannya dibandingkan jika hanya sedikit peralatan yang terhubung.



Kelebihan topologi mesh adalah proses pengiriman lebih cepat dan tanpa melalui komputer lain, jika salah satu komputer mengalami kerusakan tidak akan menggangu komputer lain.
Kekurangan dari topologi ini sudah jelas, akan memakan sangat banyak biaya karena membutuhkan jumlah kabel yang sangat banyak dan setiap komputer harus memiliki port I/O yang banyak juga, selain itu proses instalasi sangat rumit.Berdasarkan kelebihan dan kekurangannya, topologi mesh biasanya diimplementasikan pada komputer-komputer utama dimana masing-masing komputer utama tersebut membentuk jaringan tersendiri dengan topologi yang berbeda (hybrid network).

5.   Topologi Tree


Gambar 5. Topologi Tree

Topologi jaringan Tree merupakan gabungan dari beberapa topologi star yang dihubungan dengan topologi bus, sehingga setiap topologi star akan terhubung ke topologi star lainnya menggunakan topologi bus.
Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer. Pada dasarnya, topologi Tree merupakan gabungan dari beberapa topologi star, sehingga keunggulan dan kelemahan dalam topologi ini hampir sama dengan topologi star.
Karakteristik topologi tree adalah :
  1. Dimulai dari satu titik yang disebut head-end. Dari head-end beberapa kabel ditarik menjadi cabang.
  2. Pada setiap cabang terhubung beberapa terminal dalam bentuk bus atau dicabang lagi hingga menjadi rumit.


Kelebihan topologi tree adalah mudah menemukan suatu kesalahan dan juga mudah melakukan perubahan jaringan jika diperlukan.
Kekurangan topologi tree yaitu menggunakan banyak kabel, sering terjadi tabrakan dan lambat, jika terjadi kesalahan pada jaringan tingkat tinggi, maka jaringan tingkat rendah akan terganggu juga.


6.   Topologi Linear


Gambar 6. Topologi Linear


     Topologi ini merupakan perluasan dari dari topologi bus dimana kabel utama harus dihubungkan ke tiap titik komputer menggunakan T-connector. Topologi tipe ini merupakan jenis yang sederhana menggunakan kabel RG-58.

     Kelebihan Topologi Linear:
1.     Sederhana jaringannya
2.     Hemat kabel
3.     Mudah untuk dikembangkan

     Kekurangan Topologi Linear:
1.     Deteksi kesalahan sangat kecil
2.     Keamanan kurang terjamin
3.     Lalu lintas data tinggi
4.     Kecepatan transfer tergantung kepada jumlah pengguna, kecepatan turun jika jumlah pemakai bertambah


Referensi:

http://www.tutorialcarakomputer.com/2013/12/pengertian-dan-jenis-jenis-topologi-jaringan.html diakses tanggal 18 Oktober 2014.

http://www.adalahcara.com/2014/09/macam-pengertian-topologi-jaringan-komputer.html diakses tanggal 18 Oktober 2014.


http://makalahtugasku.blogspot.com/2013/09/makalah-topologi-jaringan.html diakses tanggal 18 Oktober 2014.






 

Blog Template by BloggerCandy.com